swarafakta.my.id Open in urlscan Pro
3.124.100.143  Public Scan

URL: https://swarafakta.my.id/berita/bantahan-keras-iran-usai-dituduh-rencanakan-bunuh-trump-dcf0c/
Submission: On November 11 via manual from ID — Scanned from DE

Form analysis 1 forms found in the DOM

GET https://google.com/search

<form class="widget-search__form" role="search" method="get" action="https://google.com/search"><input class="widget-search__field" type="search" placeholder="Cari…" name="q" aria-label="Cari…">
  <input class="widget-search__submit" type="submit" value="Search">
  <input type="hidden" name="sitesearch" value="https://swarafakta.my.id/">
</form>

Text Content

SwaraFakta - Baca berita terbaru hari ini
Terbaru & Terpercaya
Menu
 * BERANDA
 * NASIONAL
 * DAERAH
 * HUKUM
 * POLITIK
 * EKONOMI
 * TAGS
 * TENTANG KAMI

*** Postingan Terbaru *** 38 Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Lebanon |
Gunung Ibu di Halmahera Barat 5 Kali Erupsi Malam Ini | Minibus Tabrak
Pedagang-Motor di Puncak Bogor, 3 Orang Terluka | Gerindra soal Tur Prabowo ke
LN: Perlu Ada Investasi Besar-besaran | Prabowo Beri Waktu 6 Bulan untuk Bank
Hapus Piutang Macet UMKM, Simak Kriterianya | Air Selokan Sempat Meluap ke
Jalanan di Tamansari Bogor Usai Hujan Deras | Debat Pilkada Jateng, Luthfi-Yasin
Janjikan Program Petani Milenial Gajian |


BANTAHAN KERAS IRAN USAI DITUDUH RENCANAKAN BUNUH TRUMP

November 10, 2024 (15 jam yang lalu)
Berita-Indo

Iran membantah dengan keras tudingan merencanakan pembunuhan Presiden terpilih
Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Iran menganggap tudingan yang beredar itu
seperti komedi rendahan.

Bantahan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi. Dia
berharap AS dan Iran mulai membangun rasa saling percaya.

"Sekarang, skenario baru dibuat-buat, karena pembunuh tidak ada dalam kenyataan,
penulis naskah didatangkan untuk membuat komedi kelas tiga," kata Araghchi dalam
sebuah posting di X seperti dilansir Reuters, Minggu (10/11/2024).

Dia merujuk pada dugaan rencana yang menurut Washington diperintahkan oleh Garda
Revolusi Iran untuk membunuh Trump. Araghchi menegaskan Iran menghormati pilihan
rakyat AS.

"Rakyat Amerika telah membuat keputusan mereka. Dan Iran menghormati hak mereka
untuk memilih Presiden pilihan mereka. Jalan ke depan juga merupakan sebuah
pilihan. Itu dimulai dengan rasa hormat," kata Araghchi.

Dia menegaskan Iran tak ingin memiliki senjata nuklir. Dia mengatakan kebijakan
Iran selama ini didasarkan pada ajaran Islam dan perhitungan keamanan.

"Iran TIDAK mengejar senjata nuklir, titik. Ini adalah kebijakan yang didasarkan
pada ajaran Islam dan perhitungan keamanan kami. Membangun kepercayaan
diperlukan dari kedua belah pihak. Ini bukan jalan satu arah," ujarnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, juga mengatakan klaim
tersebut merupakan rencana ‘menjijikkan’ oleh Israel dan oposisi Iran di luar
negeri untuk ‘memperumit masalah antara Amerika dan Iran’. Sementara, analis dan
orang dalam pemerintahan Iran tidak menampik kemungkinan terjadinya detente atau
relaksasi hubungan antara Teheran dan Washington di bawah Trump, meskipun tanpa
memulihkan hubungan diplomatik.

"Iran akan bertindak berdasarkan kepentingannya sendiri. Ada kemungkinan
pembicaraan rahasia antara Teheran dan Washington akan terjadi. Jika ancaman
keamanan terhadap Republik Islam dihilangkan, apa pun mungkin terjadi," kata
analis yang berbasis di Teheran, Saeed Laylaz.

Saat berhadapan dengan musuh bebuyutan Israel, para pemimpin ulama Iran juga
khawatir tentang kemungkinan terjadinya perang habis-habisan di wilayah
tersebut. Israel saat ini terlibat dalam konflik dengan sekutu Teheran di Gaza
dan Lebanon.

Sebelumnya, Pemerintah AS telah mengajukan tuntutan terhadap seorang pria Iran
terkait dugaan rencana pembunuhan Trump. Dilansir BBC, Sabtu (9/11), Departemen
Kehakiman AS pada hari Jumat membuka dakwaan terhadap Farhad Shakeri (51) yang
dituduh ditugaskan untuk ‘memberikan rencana’ membunuh Trump.

Pemerintah AS mengatakan Shakeri belum ditangkap dan diyakini berada di Iran.
Dalam pengaduan pidana yang diajukan di pengadilan Manhattan, jaksa menuduh
bahwa seorang pejabat di Garda Revolusi Iran memerintahkan Shakeri pada bulan
September menyusun rencana untuk mengawasi dan membunuh Trump.

"Departemen Kehakiman telah mendakwa seorang aset rezim Iran yang ditugaskan
oleh rezim tersebut untuk mengarahkan jaringan rekan kriminal untuk melanjutkan
rencana pembunuhan Iran terhadap targetnya, termasuk Presiden terpilih Donald
Trump," kata Jaksa Agung AS Merrick Garland dalam sebuah pernyataan.

Simak juga Video Iran Tak Khawatir dengan Kemenangan Trump Apa Bedanya?

[Gambas Video 20detik]

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Departemen Kehakiman AS juga mendakwa dua orang lainnya yang diduga direkrut
untuk membunuh seorang jurnalis AS pengkritik keras Iran. Pelaku lainnya
diidentifikasi oleh Departemen Kehakiman AS sebagai Carlisle Rivera alias Pop
(49) dari Brooklyn dan Jonathon Loadholt (36) dari Staten Island. Keduanya
muncul di pengadilan di Distrik Selatan New York pada Kamis (7/11) dan ditahan
sambil menunggu persidangan.

Trump telah menghadapi dua dugaan percobaan pembunuhan terpisah tahun ini. Pada
bulan Juli 2024, Trump terkena tembakan di bagian telinganya saat berkampanye di
Pennsylvania. Satu orang peserta kampanye tewas akibat peristiwa itu.

Pada bulan September, seorang pria ditangkap karena mengarahkan senapan ke Trump
yang sedang bermain golf di lapangan golfnya di West Palm Beach.

"Shakeri diminta untuk membuat rencana untuk membunuh Trump dalam tujuh hari,"
demikian tuduhan dalam dakwaan tersebut.

"Shakeri mengatakan pemerintah Iran memberitahunya bahwa akan lebih mudah untuk
mencoba membunuh Trump setelah pemilihan, karena mereka yakin dia akan kalah,"
sambung jaksa penuntut.

Jaksa penuntut menggambarkan Shakeri sebagai warga negara Afghanistan yang
datang ke AS saat masih kecil. Dia, menurut jaksa, dideportasi sekitar tahun
2008 setelah menghabiskan 14 tahun di penjara karena didakwa melakukan
perampokan.

Jaksa penuntut mengatakan pria berusia 51 tahun itu menggunakan ‘jaringan rekan
kriminal’, dari penjara, termasuk Rivera dan Loadholt, untuk melakukan
pengawasan terhadap target pemerintah Iran.

"Tn. Shakeri menjanjikan Tn. Rivera dan Tn. Loadholt USD 100.000 untuk membunuh
jurnalis Amerika tersebut, yang telah melaporkan pelanggaran hak asasi manusia
dan korupsi oleh rezim Iran," menurut jaksa penuntut.

Jurnalis tersebut, yang tidak disebutkan namanya, telah menjadi target di masa
lalu. Selain jurnalis Amerika dan Trump, dakwaan tersebut menuduh pemerintah
Iran berusaha membunuh dua pengusaha Yahudi Amerika yang tinggal di Kota New
York, yang mendukung Israel di media sosial.

Shakeri disebut telah berbicara ke jaksa penuntut bahwa kontak-kontaknya di Iran
memintanya untuk merencanakan penembakan massal untuk menargetkan wisatawan
Israel di Sri Lanka pada Oktober 2024, setahun setelah serangan Hamas terhadap
Israel. Shakeri, Rivera, dan Loadholt semuanya didakwa dengan pembunuhan
bayaran, yang hukumannya maksimal 10 tahun penjara. Mereka juga menghadapi
dakwaan konspirasi pencucian uang –yang dapat mengakibatkan hukuman 20 tahun
penjara- dan konspirasi untuk melakukan pembunuhan bayaran.

Simak juga Video Iran Tak Khawatir dengan Kemenangan Trump Apa Bedanya?

[Gambas Video 20detik]

Sumber

 * iran
 * amerika serikat
 * donald trump
 * round-up

Tentang Fahmi Nazar
Saya adalah penulis blog biasa yang tertarik dengan berita terkini
« Sebelumnya

Ibu dan Anak yang Tertimbun Longsor di Kebumen Ditemukan Tewas

Selanjutnya »

Segini Modal Asing yang Keluar dari RI Setelah Trump Menang Pilpres AS


LAINNYA


AS PUNYA AKUN @POTUS, RI PUNYA AKUN @PRESIDENREPUBLIKINDONESIA

(11 hari yang lalu)


BUNTUT PANJANG TRUK TABRAK BOCAH HINGGA WARGA RICUH DI TANGERANG

(2 hari yang lalu)


PASANGAN SUAMI-ISTRI DI ISRAEL DITANGKAP ATAS TUDUHAN JADI MATA-MATA IRAN

(10 hari yang lalu)


SIASAT DEPOSIT SLOT CUMA RP 10 RIBU BIKIN BANYAK ORANG TERJERAT

(8 hari yang lalu)


5 PERNYATAAN TRUMP DI PIDATO KEMENANGAN PILPRES AS

(4 hari yang lalu)


PUTRA MAHKOTA SAUDI TELEPON TRUMP, UCAPKAN SELAMAT-INGIN PERKUAT HUBUNGAN

(4 hari yang lalu)

Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.

POSTINGAN TERBARU

 * 38 Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Lebanon
   (8 jam yang lalu)
 * Gunung Ibu di Halmahera Barat 5 Kali Erupsi Malam Ini
   (9 jam yang lalu)
 * Minibus Tabrak Pedagang-Motor di Puncak Bogor, 3 Orang Terluka
   (10 jam yang lalu)
 * Gerindra soal Tur Prabowo ke LN: Perlu Ada Investasi Besar-besaran
   (11 jam yang lalu)
 * Prabowo Beri Waktu 6 Bulan untuk Bank Hapus Piutang Macet UMKM, Simak
   Kriterianya
   (11 jam yang lalu)
 * Air Selokan Sempat Meluap ke Jalanan di Tamansari Bogor Usai Hujan Deras
   (12 jam yang lalu)
 * Debat Pilkada Jateng, Luthfi-Yasin Janjikan Program Petani Milenial Gajian
   (12 jam yang lalu)

SOSMED

Facebook (SwaraFakta)
Tiktok (@swarafakta_news)
X/Twitter (@swarafakta_news)
Instagram (@swarafakta_news)
LinkedIn
Telegram
© 2024 SwaraFakta - Baca berita terbaru hari ini. Berita terbaru & terpercaya