ppgt-jesap.blogspot.com
Open in
urlscan Pro
2607:f8b0:4004:c08::84
Public Scan
Submitted URL: http://ppgt-jesap.blogspot.com/
Effective URL: https://ppgt-jesap.blogspot.com/
Submission: On December 01 via api from US — Scanned from US
Effective URL: https://ppgt-jesap.blogspot.com/
Submission: On December 01 via api from US — Scanned from US
Form analysis
1 forms found in the DOMGET /search
<form action="/search" id="searchForm" method="get">
<label class="hidden" for="s">Search for:</label>
<div><input id="s" name="q" type="text" value="">
<input id="searchsubmit" type="submit" value="Search">
</div>
</form>
Text Content
* Home * Posts RSS * Comments RSS * Edit Search for: skip to main | skip to sidebar PPGT JESAP Persekutuan Pemuda Gereja Toraja Jemaat Sion Anutapura Palu, Sulawesi Tengah KAMIS, 06 JUNI 2013 MERESAPI MAKNA INJIL DI 100 TAHUN INJIL MASUK TORAJA Gereja Toraja Jemaat Sion Anutapura Palu Banyak yang terpanggil namun sedikit yang terpilih – [Mat 22:14] Pada 16 Maret 1913 sebanyak 20 (dua puluh) orang murid sekolah Lanschap di Makale, Toraja mengaku percaya dan menyerahkan diri untuk dibaptis oleh Hulpprediker F. Kelleng, pendeta bantu dari Bantaeng. Setahun kemudian di penghujung April 1914, sepasang pengantin baru menginjakkan kaki di Toraja memenuhi panggilan Tuhan menjadi misionaris utusan Gereformeerde Zendingsbond (GZB). Pasangan muda itu adalah Antonie Aris van de Loosdrecht dan Alida Petronella Sizoo yang kemudian mulai intens mengenalkan Injil dan kasih Kristus kepada masyarakat Toraja. Seabad berselang, Sabtu, 16 Maret 2013; di seputar kolam Makale lokasi pembaptisan pertama, umat Kristiani Toraja dari berbagai denominasi menggelar perayaan menyambut 100 Tahun Injil Masuk Toraja (100IMT). Membaca timeline/status medsos beberapa hari belakangan yang diramaikan oleh informasi seputar perayaan 100IMT, bangkitkan kerinduan untuk mudik. Sayang, hanya bisa berandai-andai berada di tengah warga yang melakukan pawai obor semalam di kampung nan jauh di mata itu. Keriaan, keriuhan dan keramaian kegiatan sangat terasa meski hanya bisa diikuti melalui gambar yang diunggah di medsos serta membaca beberapa berita online. Harapan besar dalam hati semoga setiap jiwa yang hadir di sana tidak sebatas ikut euforia 100IMT saja, tapi benar-benar bisa meresapi apa arti Injil dan Kasih Tuhan dalam kehidupan sebagai pribadi yang menaruh pengharapan dan percaya pada Kristus. Gereja Toraja Jemaat Moria Palu Setelah melewati masa satu abad, apakah Injil benar-benar sudah menjadi dasar dalam menjalani kehidupan pribadi dan bermasyarakat di lingkungan masyarakat Toraja? Sudahkah ajaran Kristus menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari entah di lingkungan keluarga, RT/RW, pendidikan atau pekerjaan? Dua hari yang lalu saya menerima terusan email dari seorang sahabat yang dilampiri surat pengaduan dari seorang warga Toraja yang anaknya menjadi korban perkosaan untuk disampaikan kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Ayah korban memohon dengan sangat agar anak mereka yang masih di bawah umur mendapat perlindungan dari KPAI. Kemana larinya ajaran dan teladan Kristus itu, jika lelaki yang harusnya bisa menjadi teladan sebagai sosok bapak kepada anaknya malah melakukan tindakan biadab? Disampirkan di belakang lemari atau digantung di atas para-para saat keluar dari rumah? Hati ini hancur membaca email yang diakhiri tanya prihatin dari sahabat saya,”Apa lagi yang bisa kita lakukan bersama untuk menghadapi perbuatan biadab ini?” Ketika kita mengenal Injil hanya sebatas kulitnya, segala kemungkinan yang buruk dengan gampang bisa mempengaruhi pikiran dan tindak tanduk kita. Saya jadi teringat pesan – pesan yang disampaikan Bante Piyadhiro pada saat menerima kami di pelataran Vihara Ratanava Arama, Lasem, Jawa Tengah, Minggu pagi (10/03/13) yang lalu. Beliau sangat prihatin dengan banyaknya keonaran di masyarakat yang kemudian disangkutpautkan dan menyalahkan ajaran agama sebagai sumber permasalahan. Padahal inti permasalahannya bersumber dari tidak dewasanya pribadi yang terlibat di dalamnya secara iman. Banyak dari kita yang sering menyebut nama Tuhan tapi TIDAK dekat dengan Tuhan! Who is HE? Lalu bagaimana menjalin hubungan karib dengan Tuhan? Ya dengan beribadah dan mendekatkan diri secara pribadi. Caranya lewat ibadah, membaca firmanNya, meditasi dan doa. Gereja Toraja Jemaat Elim Sausu Kab. Parigi Moutong Kenapa orang gak bisa dekat sama Tuhan? Karena hatinya masih diliputi iri hati, benci, dendam, kecewa dan segala hal yang mengotorinya. Eittsss, tapi hati-hati! Meski setiap saat kita bisa melihat orang melakukan ibadah tapi kan gak ketahuan apa yang ada di dalam hatinya. Jadi jangan lihat casingnya tapi lihatlah isinya Tulisan ini saya akhiri dengan mengutip apa yang dituangkan oleh Theodora Benson dalam bukunya In the East My Pleasure Lies (1938) yang dirangkum oleh George Miller dalam Indonesia Timur Tempo Doeloe 1544 – 1992: Suku Toraja yang menetap di daerah tengah Sulawesi Selatan merupakan bagian dari ras Melayu-Polinesia. Mereka adalah orang-orang yang tidak mengenal Tuhan; baik Kristen maupun Islam tidak mampu berbuat banyak untuk mengubah pemikiran dan kepercayaan yang dianut oleh mereka. Sang Pengawas memberitahu saya bahwa tidak mungkin orang Toraja dibiarkan begitu saja dengan kepercayaannya. Seiring berjalannya waktu, jika mereka tidak beralih menganut Kristen, maka mereka akan menjadi pengikut Muhammad. Suatu ketika sang Pendeta menunjuk ke arah seekor babi dan berkata,”Babi itu merupakan teman dari misi ini.” Kesenangan penduduk bukit ini terhadap daging babi merupakan senjata kuat untuk melawan janji abadi yang ditawarkan oleh Islam. Bahwa jika anda beribadah ke Makkah anda harus melakukan apa saja yang hanya boleh dilakukan dan anda dijamin pasti akan masuk surga. Dan memang sebuah surga! Hidup adalah pilihan. Karena Tuhan yang kita sembah adalah Allah yang menjunjung tinggi nilai demokrasi, Dia memberikan kebebasan kepada umatNya untuk menentukan pilihannya. Anda berada pada kelompok yang mana? menjadi kristen karena terlahir dalam keluarga yang turun temurun memeluk agama kristen, karena panggilan jiwa untuk meneladani Kristus atau seperti yang diungkapkan oleh Benson di atas biar tetap bisa makan daging babi? Kita semua rindu Toraja mengalami pemulihan, Tuhan memberkati Toraja untuk menjadi berkat bagi Indonesia. Semoga kita tidak terbuai dan hanya ikut-ikutan arus euforia momentum 100IMT sebagai satu seremoni yang meriah lalu kembali dilupakan ketika badan butuh istirahat dari lelah mempersiapkan pagelaran kala pesta berakhir. Salama’ko anta pada salama’! sumber : www.gerejatoraja.org Diposting oleh PPGT JESAP di 22.39 0 komentar Label: Artikel Rohani RABU, 08 FEBRUARI 2012 HIDUP DI MASA LALU Bacaan Alkitab : Bilangan 11 : 1-6 Tahukah anda, salah satu penyebab orang Israel enggan untuk menuruti pimpinan Tuhan yang akan membawa mereka ke Tanah Perjanjian adalah karena mereka hidup di masa lalu mereka. Sekalipun secara fisik mereka sedang menuju ke Tanah Perjanjian, namun hati dan pikiran mereka tertambat di Mesir. Ada orang yang tidak pernah maju didalam kehidupannya karena ia hidup di masa lalunya. Masa lalunya yang penuh kegetiran, selalu dibawanya ke mana pun ia pergi. Kegelapan hidup masa lalu, diletakkan didepannya, sehingga ia melihat segala sesuatu gelap seperti masa lalunya. Ada orang yang pernah dikecewakan hatinya oleh seseorang, dan ia selalu membawa sakit hatinya kemana pun ia pergi. Sakit hati yang dipeliharanya dengan baik itu bertunas dan merebak kemukanya, sehingga orang-orang selalu melihat mukanya tidak pernah berseri. Ada orang yang senantiasa membawa kebencian kemana pun ia melangkah. Ia bak membawa telur busuk disaku celananya! Ada juga orang yang selalu diikuti oleh kegagalan masa lalunya. Ia tidak pernah menganggap kegagalan itu sebagai sesuatu yang lumrah dan merupakan pelajaran yang berharga bagi hidupnya. Sebenarnya, Tuhan sedang memnuntun orang-orang Israel ke sebuah tempat yang subur, alamnya kaya besi dan tembaga, dan yang lebih penting lagi adalah mereka akan menjadi tuan di tanah mereka sendiri, bukan menjadi budak bagi bangsa lain. Jika saat ini, perjalanan hidup anda sedang berada ditahap yang kurang menyenagkan, ingatlah, ini merupakan satu proses yang harus dijalani dengan iman dan pengharapan yang positif bahwa Tuhan sedang menuntun kita menuju ke tempat yang lebih baik lagi. Jangan bersungut-sungut, tetapi bersyukurlah agar hati kita menjadi tenang dan kita bisa melihat dengan jelas ke mana Tuhan menuntun kita. Sungut-sungut tidak akan menyelesaikan masalah, tetapi ketaatan kita kepada Tuhan akan membawa kita sampai ke tanahn yang subur. Mata yang tertuju kepada masa lalu tidak akan pernah membawa kepada kemajuan ke masa depan. Diposting oleh PPGT JESAP di 09.04 1 komentar Label: Renungan Harian MINGGU, 05 FEBRUARI 2012 LUPUT DARI HAWA NAFSU Bacaan Alkitab : Kejadian 39 : 6b-23 Cerita dalam kejadian 39 ini merupakan peristiwa yang sangat penting, walaupun yang diceritakan adalah kisah menyedihkan yang dialami Yusuf. Oleh karena fitnah yang dibuat oleh Potifar, maka Yusuf dijebloskan kedalam penjara. Namun demikian, sesungguhnya “pengalaman pahit” Yusuf ini turut menentukan jalan kehidupannya. Yusuf meyakini bahwa dengan menjaga dirinya untuk selalu hidup taat dan suci di hadapan-Nya, maka Tuhan akan senantiasa menyertai/menuntunnya dalam melewati berbagai rintangan dan godaan dunia ini. Ketika istri Potifar menggoda, Yusuf menyadari bahwa jika dia terjerat dalam hawa nafsu maka ia tidak hanya berdosa terhadap dirinya sendiri atau terhadap Potifar dan istri tetapi dia berdosa kepada Tuhan. Hal ini menegaskan bahwa yusuf sangat mengasihi Tuhan dan menjadikan-Nya sebagai yang utama dalam hidupnya. Cintanya yang sangat dalam terhadap Tuhan membuat Yusuf, tidak sanggup mengkhianati-Nya. Iman seperti inilah yang membuat Yusuf, di manapun ia berada, senantiasa menjadi berkat dan dikasihi tuannya dan setiap orang yang mengenalnya. Intinya selama seseorang melakukan apa benar di mata Tuhan dan manusia, keadaan seburuk apapun yang menimpanya tidak akan pernah menghancurkan/meruntuhkan nama dan reputasi baiknya Diposting oleh PPGT JESAP di 05.02 0 komentar Label: Renungan Harian JUMAT, 03 FEBRUARI 2012 TUKANG PERIUK Bacaan Alkitab : Roma 9 : 11 Tukang periuk adalah seorang yang membuat bejana dari tanah liat. Karena kebutuhan bejana disetiap rumah tangga orang Israel bervariasi, maka masing-masing desa pada umumnya mempunyai tukang periuk sendiri. Tukang periuk dituntut untuk dapat menemukan tanah liat yang bagus, karena dia tidak bisa mengubah kualitas tanah yang biasa. Tanah liat yang bagus mempermudah pengerjaannya dan hasilnya tidak mudah retak. Tanah liat yang digunakan adalah tanah liat merah, tetapi kadang-kadang dicampur dengan batu gamping atau apur. Pertama-tama tanah liat tersebut dibiarkan terkena matahari, embun atau hujan. Hal ini dimaksudkan supaya terbebas dari hal-hal yang tidak berguna, misalnya binatang-binatang kecil. Kemudian ditambahkan air sedikit demi sedikit sambil diinjak-injak. Setelah tanah liat siap , tukang periuk akan membentuknya sesuai dengan yang dinginkannya. Ada yang dimasukkan kedalam cetakan, seperti yang biasa dilakukan oleh orang Kanaan; ada yang dibentuk dengan tangan, biasanya ini berupa mainan dan tungku; ada yang dibentuk diatas roda atau sesuatu yang bisa berputar, ini merupakan cara yang paling umum. Setelah terbentuk, tanah liat itu dibiarkan mengeras. Proses yang terakhir adalah pembakaran. Tetapi, justeru dibagian akhir inilah merupakan “ujian” yang sesungguhnya dari tanah liat tersebut. Pembakaran dengan temperatur yang tinggi akan membuat periuk itu menjadi “matang”. Periuk yang “matang” tidak akan mudah hancur atau pecah, dan tidak akan membuat air meresap keluar. Sebagaimana tukang periuk menghendaki tanah liat yang dibentuknya menjadi barang yang indah dan berguna, demikian juga maksud Tuhan terhadap kita masalah berguna untuk membunuh kuman rohani dalam diri kita. Injakan kaki Tuhan untuk melembutkan hati kita dan. Marilah kita relakan diri kita untuk melalui proses yang mungkin menyakitkan. Sengatan membuat kita tidak mudah retak. Kelembutan tangan-Nya memoles diri kita menjadi seperti yang Dia mau. Api kesengsaraan akan mendewasakaan iman kita Penyerahan total memudahkan kita menjadi “barang bentukan” Tuhan yang indah dan berdaya guna. Diposting oleh PPGT JESAP di 12.00 0 komentar Label: Renungan Harian SENIN, 30 JANUARI 2012 BUDAYA MENGKAMBINGHITAMKAN Bacaan Alkitab : Kejadian 3 : 12-13 Kita sering mendengar berita di media massa tentang kecelakaan, bencana dan masalah lain yang menimpa negeri ini. Tetapi, berita-berita itu tidak muncul sendirian. Sesuatu yang setia menemaninya adalah kambing hitam. Ketika kecelakaan atau bencana terjadi, gerakan yang tepat terlihat adalah mencari kambing hitam. Yang mengherankan, pejabat pun turut rajin mencari kambing hitam. Sepertinya langka melihat pejabat dengan gentle meletakkan jabatannya kalau ada masalah yang berkaitan dengan jabatannya. Mengkambinghitamkan sesuatu atau seseorang sepertinya sudah mendarah daging. Hal itu mungkin terjadi karena sebagian besar dari kita dididik untuk menjadi demikian. Untuk menghibur anak kecilnya yang menangis karena menabrak meja atau kursi, orang tua berkata “Wah, mejanya nakal ya”. Lalu meja atau kursi itu dipukul, padahal tidak ada sesuatu pun yang dilakukan meja, kursi itu. Hal tersebut, disadari atau tidak, akan direkam oleh si anak. Anak akan merasa tidak harus bertanggung jawab kalau mereka melakukan kesalahan, bahkan mencari sesuatu untuk disalahkan. Semakin besar, anak itu tidak hanya menyalahkan benda mati, tetapi orang lain. Disisi lain, hal ini merupakan dampak dari dosa. Adam dan Hawa merupakan contohnya. Setelah mereka jatuh kedalam dosa, mereka berusaha menyalahkan pihak lain. Memang tidak mudah mengalahkan kebiasaan negatif ini, tetapi bukan berarti tidak mungkin. Perintah Tuhan supaya kita mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui merupakan penegasan bahwa kita bisa mengalahkan kebiasaan tersebut. ada kalanya kita harus hidup dipimpam oleh Roh Kudus, dipimpin oleh Roh Kudus adalah kunci kemenangan atas kedagingan, termasuk kebiasaan mengkambinghitamkan sesuatu atau seseorang. Serta menyadari bahwa kita tidak sempurna, kesadaran yang demikian akan menolong kita untuk menerima atau kegagalan tanpa harus menyalahkan pihak lain. Dengan mengkambinghitamkan pihak lain sebenarnya seseorang sedang menampakkan kelemahannya sendiri. Diposting oleh PPGT JESAP di 10.57 0 komentar Label: Renungan Harian Widget by Abu-farhan Langganan: Postingan (Atom) ABOUT ME PPGT JESAP Lihat profil lengkapku PENGIKUT KOTAK PESAN BLOG ARCHIVE * ▼ 2013 (1) * ▼ Juni (1) * Meresapi Makna Injil di 100 Tahun Injil Masuk Toraja * ► 2012 (10) * ► Februari (3) * ► Januari (7) * ► 2010 (2) * ► Februari (2) CATEGORIES * Artikel Rohani (3) * Renungan Harian (10) WEBSITE PILIHAN * koran * majalah rohani * renungan * stenly blog Copyright © PPGT JESAP. All rights reserved. Blogger templates created by Templates Block Wordpress theme by Commissionblueprintx.com