swarafakta.my.id Open in urlscan Pro
50.19.214.227  Public Scan

URL: https://swarafakta.my.id/berita/kiprah-desa-sidowarno-lestarikan-budaya-wayang-kulit-didukung-unesco-f01fd/
Submission: On November 09 via manual from ID — Scanned from CA

Form analysis 1 forms found in the DOM

GET https://google.com/search

<form class="widget-search__form" role="search" method="get" action="https://google.com/search"><input class="widget-search__field" type="search" placeholder="Cari…" name="q" aria-label="Cari…">
  <input class="widget-search__submit" type="submit" value="Search">
  <input type="hidden" name="sitesearch" value="https://swarafakta.my.id/">
</form>

Text Content

SwaraFakta - Baca berita terbaru hari ini
Terbaru & Terpercaya
Menu
 * BERANDA
 * NASIONAL
 * DAERAH
 * HUKUM
 * POLITIK
 * EKONOMI
 * TAGS
 * TENTANG KAMI

*** Postingan Terbaru *** RI Berisiko Tekor Rp10 Triliun Akibat Larangan Ekspor
Konsentrat Tembaga | Wakil Ketua DPR Minta Lulusan LPDP Prioritaskan Mengabdi di
Dalam Negeri | Pimpinan DPR Sarankan Penerima Beasiswa LPDP Pulang ke Indonesia
Meski Tak Diwajibkan | Pemkab Pasuruan Optimalkan DBHCHT untuk Layanan Kesehatan
| 2 dari 6 Produk Skincare Positif Merkuri Sudah Kantongi Izin BPOM | Prabowo
Kunjungi Monumen Pahlawan Rakyat di Beijing, Letakkan Karangan Bunga | Viral
Protes Susu Sapi Dibuang, Pimpinan DPR: Prioritaskan Peternak Lokal! |


KIPRAH DESA SIDOWARNO LESTARIKAN BUDAYA WAYANG KULIT DIDUKUNG UNESCO

November 09, 2024 (3 jam yang lalu)
Berita-Indo

KLATEN.KOMPAS.com - Gelak tawa pria paruh baya beradu dengan suara tatah yang
membentuk pola wayang, dari Punakawan, Gatotkaca, hingga Rama Shinta.

Itulah potret keseharian masyarakat di Dukuh Butuh, Desa Sidowarno Klaten yang
bermatapencaharian sebagai perajin wayang.

Wayang menjadi warisan turun temurun bagi masyarakat Dukuh Butuh, Desa
Sidowarno, Klaten. Sebagian masyarakat mulai menggeluti pekerjaan sebagai
perajin wayang lima tahun setelah Kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada 1950.

Seiring waktu, masyarakat setempat berupaya mengembangkan keahlian mereka dengan
membentuk Kelompok Usaha Bersama (Kube) Bima pada tahun 2009.

Kube Bima menjadi wadah masyarakat untuk berbagi ide mengenai produk wayang,
pembuatan, sampai memasarkan karya buatan mereka.

KOMPAS.com/Elizabeth Ayudya Perajin wayang di Desa Wisata Wayang Sidowarno
Klaten sedang melukis wayang kulit yang ia produksi

Tak tanggung-tanggung. Sederet dalang kenamaan Indonesia seperti Ki Anom Suroto,
Ki Bayu Aji Pamungkas, almarhum Ki Manteb Sudarsono, almarhum Ki Seno Nugroho,
almarhum Ki Enthus Susmono, turut memesan dan menggunakan wayang produksi warga
Desa Sidowarno demi memeriahkan pagelarannya.

Ketekunan warga dan perajin berbuah manis, Desa Wisata Wayang Sidowarno terpilih
menjadi desa binaan Astra Internasional dalam program Kampung Berseri Astra
(KBA) pada tahun 2018.

Fasilitator Kampung Berseri Astra Wahyu Tri menjelaskan, ada empat program utama
yang dijalankan, yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan wirausaha.

"Pendampingannya itu bukan melulu terkait soal dana atau uang tapi bagaimana
kehadiran Astra ini sebagai partner atau relasi untuk mengembangkan bukan untuk
memperdaya tapi memberdayakan masyarakat," ujar Wahyu Tri kepada Kompas.com,
Rabu (6/11/2024).

Wahyu menambahkan, Desa Sidowarno mendapat pendampingan secara langsung oleh
para profesional dari Astra, seperti budayawan dan lembaga swadaya masyarakat.

Para perajin di Desa Sidowarno dibimbing untuk melakukan inovasi kewirausahaan
dengan tidak hanya membuat wayang kulit untuk pertunjukan namun juga kerajinan
tangan seperti gantungan kunci, pembatas buku, dan pigura foto.

Selain itu, pembelajaran tatah sungging atau memahat kulit kerbau hingga
berbentuk tokoh wayang untuk para pelajar yang ada di kawasan Desa Sidowarno
dilaksanakan secara rutin.

Lingkungan Desa Sidowarno saat ini menjadi lebih bersih dan nyaman sejak Astra
membuat bank sampah yang nantinya bisa didaur ulang menjadi barang yang lebih
berguna dan bernilai ekonomi.

Semua program Astra yang dijalankan di Desa Sidowarno akhirnya akan merujuk pada
tujuan utama menjadi Desa Wisata yang melestarikan budaya wayang kulit untuk
generasi muda.

KOMPAS.com/Elizabeth Ayudya Perajin wayang di Desa Wisata Wayang Sidowarno
Klaten sedang memahat alat-alat untuk membuat wayang kulit, Kamis (7/11/2024)

Pengenalan budaya wayang menjadi fokus utama Desa Wisata Wayang Sidowarno dalam
membidik wisatawan dalam negeri maupun asing.

Biasanya, ada seorang pemandu yang mengajak wisatawa untuk melihat proses
pembuatan wayang kulit, dimulai dari pengerokan kulit kerbau sebagai bahan baku
pembuatan wayang, pemahatan atau pengukiran wayang sesuai bentuk tokohnya,
melukis atau memberi warna pada wayang, sampai tahap finishing atau siap
digunakan dalam pertunjukan.

Selain wayang kulit, Desa Wisata Sidowarno juga menyuguhkan panorama alam
pedesaan yang indah.

Pengunjung bisa berkeliling desa menggunakan sepeda onthel, membuat jamu
tradisional, kemudian ditutup dengan menyantap sajian khas Desa Sidowarno di
pinggir Sungai Bengawan Solo.

Desa Wisata Wayang Sidowarno tercatat mengantongi sejumlah penghargaan, seperti
juara IV Kategori Souvenir dan termasuk dalam 75 Desa Wisata Terbaik Tingkat
Nasional pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia atau ADWI 2023 yang digelar
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

KOMPAS.com/Elizabeth Ayudya PKK Desa Sidowarno menampilkan olahan khas
kampungnya untuk dijadikan oleh-oleh di Desa Wisata Wayang SidowarnoSelain
mengenalkan wayang, Desa Wisata Wayang Sidowarno juga memberdayakan ibu-ibu PKK
dalam membuat makanan dan kerajinan khas desa untuk oleh-oleh, memberikan
pelatihan tari untuk anak-anak, dan mengoptimalkan mengoptimalkan bank sampah
agar kampung tetap bersih.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporawar)
Klaten, Sri Nugroho S.IP M.M mengatakan bahwa pemerintah Kabupaten Klaten turut
mendukung dan memotivasi upaya Desa Wisata Wayang Sidowarno dalam merawat dan
melestarikan wayang kulit.

"Desa Wisata Wayang ini harus kita jaga. Jangan sampai berhenti atau kata orang
jawa ‘obor-obor blarak’, harus benar-benar kita rawat apalagi untuk generasi
muda perlu pemahaman sejarah lokal kita seperti wayang ini agar tidak punah,"
ujar Sri Nugroho.

Kini, Desa Sidowarno mengusung misi keberlanjutan dengan mengenalkan budaya
sekaligus proses pembuatan wayang kepada generasi muda.

Wayang adalah seni pertunjukan yang kental dengan entitas Jawa. Selain
menampilkan hiburan, pertunjukan wayang kaya akan nilai moral kehidupan.

Sadar akan nilai tersebut, para perajin di Desa Sidowarno ingin mengenalkan
budaya Wayang kepada generasi muda.

Salah satu koordinator Desa Wisata Wayang Butuh, Sunardi Baron, menyampaikan
beberapa upaya untuk menularkan semangat melestarikan kebudayaan dengan
mengenalkan wayang sejak dini.

KOMPAS.com/Elizabeth Ayudya Koordinator Desa Wisata Wayang Sidowarno Sunardi
Baron (berdiri) mengamati proses tatah sungging wayang oleh perajin wayang
kulit.

Bersama relawan Desa Wisata Wayang Sidowarno, Baron terjun langsung ke
sekolah-sekolah yang dimulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk
mengenalkan seni wayang kulit dan proses pembuatannya.

"Saya menemui pihak sekolah untuk mendorong agar wayang kulit ini bisa masuk
kegiatan ekstrakurikuler atau sebagai mata pelajaran tambahan, supaya anak-anak
ini tidak melupakan warisan budaya wayang kulit dan ketika saya dan kawan-kawan
sudah purna nanti ada regenerasinya," kata Baron Wayang.

Menariknya, anak-anak hingga remaja di Dukuh Butuh, Desa Sidowarno cukup
antusias dan tertarik mengenal budaya wayang.

Disampaikan oleh Saiman Ahmad Sahroni, perajin wayang Desa Sidowarno, pemuda dan
pemudi setempat mulai menunjukkan keingintahuan dan minat mereka dalam produksi
wayang kulit.

"Mereka (anak-anak) menyempatkan membantu ketika saya membuat wayang kulit.
Mereka lalu menceritakan pengalaman itu ke teman-temannya di sekolah," kata
Saiman.

Tidak hanya di Dukuh Butuh, para perajin dan relawan juga berupaya mengenalkan
budaya wayang kepada siswa-siswi di desa lain dengan mengunjungi sekolah-sekolah
sekitar.

KOMPAS.com/Elizabeth Ayudya Direktur UNESCO Jakarta, Maki Katsuno-Hayashikawa
mengapresiasi dan mendukung keberlanjutan Desa Wisata Wayang Sidowarno

Direktur UNESCO Jakarta, Maki Katsuno-Hayashikawa mengatakan, hadirnya Desa
Wisata Wayang Sidowarno dapat membuka mata dunia untuk mengetahui keindahan
pertujukan wayang sekaligus proses pembuatan wayang kulit yang menantang.

"Saya bersyukur karena mendapat pengalaman yang sangat bernilai saat melihat
langsung cara pembuatan wayang kulit yang ternyata sangat panjang, melibatkan
banyak orang, membutuhkan dedikasi sehingga kini saya bisa mengapresiasi wayang
lebih mendalam lagi," ujar Maki Katsuno kepada Kompas.com, saat menghadiri
workshop di Desa Wisata Wayang di Hari Wayang Nasional, Kamis (7/11/2024).

Maki juga mendukung upaya Desa Wisata Wayang Sidowarno demi melestarikan
nilai-nilai budaya dalam seni pembuatan wayang kulit kepada generasi muda agar
tidak punah.

"Hubungan antar warga di sini sangat luar biasa dalam pengembangan wisata wayang
kulit termasuk bagaimana anak-anak kecil diikutsertakan agar mereka tidak
melupakan bahwa wayang kulit adalah suatu (budaya) yang besar," imbuhnya.

Ketua Harian Komisi Nasional untuk UNESCO, Dr. Itje Chodidjah, M.A berpendapat,
seluruh kegiatan yang ada di Desa Wisata Wayang menjadi bukti bahwa
kesejahteraan bisa terjadi kalau masyarakat sekitar sadar akan potensi yang ada.

"Ketika UNESCO mengenkripsi warisan budaya maupun alam baik benda maupun tak
benda, harapannya itu adalah untuk kesejahteraan kehidupan masyarakat. Namun
kesejahteraan ini bukan melulu soal finansial ya, ketenangan batin masyarakat
saat merasa senang, ada yang mengapresiasi potensi yang dimiliki, itu juga
termasuk kesejahteraan," kata Chodidjah.

Berbekal dukungan dan dorongan semangat dari berbagai pihak, Desa Wisata Wayang
Sidowarno memantapkan langkah mereka demi keberlanjutan budaya wayang pada
generasi mendatang.

Sumber

 * wayang
 * UNESCO
 * Astra International
 * Kampung Berseri Astra (KBA)
 * Desa Wisata Wayang

Tentang Fahmi Nazar
Saya adalah penulis blog biasa yang tertarik dengan berita terkini
« Sebelumnya

Debat Pilkada NTB, Rohmi Sindir Iqbal karena Wisatawan Turkiye ke NTB Sedikit

Selanjutnya »

Kasus Konsolidasi Kades di Pemalang Dihentikan Bawaslu, Tim Hukum Andika-Hendi
Bakal Layangkan Gugatan


LAINNYA


15 WARISAN BUDAYA YOGYAKARTA, ADA YANG SUDAH DIAKUI UNESCO

(10 hari yang lalu)

Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.

POSTINGAN TERBARU

 * RI Berisiko Tekor Rp10 Triliun Akibat Larangan Ekspor Konsentrat Tembaga
   (1 jam yang lalu)
 * Wakil Ketua DPR Minta Lulusan LPDP Prioritaskan Mengabdi di Dalam Negeri
   (1 jam yang lalu)
 * Pimpinan DPR Sarankan Penerima Beasiswa LPDP Pulang ke Indonesia Meski Tak
   Diwajibkan
   (1 jam yang lalu)
 * Pemkab Pasuruan Optimalkan DBHCHT untuk Layanan Kesehatan
   (1 jam yang lalu)
 * 2 dari 6 Produk Skincare Positif Merkuri Sudah Kantongi Izin BPOM
   (1 jam yang lalu)
 * Prabowo Kunjungi Monumen Pahlawan Rakyat di Beijing, Letakkan Karangan Bunga
   (1 jam yang lalu)
 * Viral Protes Susu Sapi Dibuang, Pimpinan DPR: Prioritaskan Peternak Lokal!
   (1 jam yang lalu)

SOSMED

Facebook (SwaraFakta)
Tiktok (@swarafakta_news)
X/Twitter (@swarafakta_news)
Instagram (@swarafakta_news)
LinkedIn
Telegram
© 2024 SwaraFakta - Baca berita terbaru hari ini. Berita terbaru & terpercaya