romeogadungan.com
Open in
urlscan Pro
216.18.201.99
Public Scan
URL:
http://romeogadungan.com/tentang-dia
Submission: On January 30 via api from US — Scanned from US
Submission: On January 30 via api from US — Scanned from US
Form analysis
3 forms found in the DOMPOST http://romeogadungan.com/wp-comments-post.php
<form action="http://romeogadungan.com/wp-comments-post.php" method="post" id="commentform" class="comment-form" novalidate="">
<p class="comment-notes"><span id="email-notes">Your email address will not be published.</span> <span class="required-field-message">Required fields are marked <span class="required">*</span></span></p>
<p class="comment-form-comment"><label for="comment">Comment <span class="required">*</span></label> <textarea id="comment" name="comment" cols="45" rows="8" maxlength="65525" required=""></textarea></p>
<p class="comment-form-author"><label for="author">Name <span class="required">*</span></label> <input id="author" name="author" type="text" value="" size="30" maxlength="245" autocomplete="name" required=""></p>
<p class="comment-form-email"><label for="email">Email <span class="required">*</span></label> <input id="email" name="email" type="email" value="" size="30" maxlength="100" aria-describedby="email-notes" autocomplete="email" required=""></p>
<p class="comment-form-url"><label for="url">Website</label> <input id="url" name="url" type="url" value="" size="30" maxlength="200" autocomplete="url"></p>
<p class="form-submit"><input name="submit" type="submit" id="submit" class="submit" value="Post Comment"> <input type="hidden" name="comment_post_ID" value="3562" id="comment_post_ID">
<input type="hidden" name="comment_parent" id="comment_parent" value="0">
</p>
<p style="display: none;"><input type="hidden" id="akismet_comment_nonce" name="akismet_comment_nonce" value="8916f0f812"></p>
<p style="display: none !important;" class="akismet-fields-container" data-prefix="ak_"><label>Δ<textarea name="ak_hp_textarea" cols="45" rows="8" maxlength="100"></textarea></label><input type="hidden" id="ak_js_1" name="ak_js"
value="1706654019854">
<script>
document.getElementById("ak_js_1").setAttribute("value", (new Date()).getTime());
</script>
</p>
</form>
http://www.google.com
<form action="http://www.google.com" id="cse-search-box" target="_blank">
<div>
<input type="hidden" name="cx" value="partner-pub-5411638624313230:dxe109-v70q">
<input type="hidden" name="ie" value="ISO-8859-1">
<input type="text" name="q" size="31">
<input type="submit" name="sa" value="Search">
</div>
</form>
POST http://feedburner.google.com/fb/a/mailverify
<form style="border:1px solid #ccc;padding:3px;text-align:center;" action="http://feedburner.google.com/fb/a/mailverify" method="post" target="popupwindow"
onsubmit="window.open('http://feedburner.google.com/fb/a/mailverify?uri=Romeogadungan', 'popupwindow', 'scrollbars=yes,width=550,height=520');return true">
<p>Masukkan alamat email anda:</p>
<p><input type="text" style="width:140px" name="email"></p>
<p><input type="hidden" value="Romeogadungan" name="uri"><input type="hidden" name="loc" value="en_US"><input type="submit" value="Berlangganan"></p>
<p>Delivered by <a href="http://feedburner.google.com" target="_blank" rel="noopener">FeedBurner</a></p>
</form>
Text Content
Menu Romeogadungan.com * Home * Siapa romeogadungan? * Buku Saya * Kontak Romeogadungan.com SEBUAH TULISAN TENTANG DIA. Posted on June 26, 2018June 26, 2018 by romeogadungan I don’t write about her often enough. Nggak tau kenapa. Berbeda dengan semua pacar perempuan yang pernah dekat dengan gue, minimal pasti ada satu atau dua tulisan tentang mereka di blog ini. But not with her. Kenapa? Entahlah. Mungkin gue sudah terlalu sibuk sekarang ini dengan kerjaan gue di kantor. Mungkin karena gue udah keseringan menulis buat Big Alpha. Or simply, because I just want to keep her for myself. This time I don’t want to share. Sekaligus menghindari juga pertanyaan-pertanyaan kepo orang lain tentang identitas dia kayak yang udah-udah. But let me share you a story. Beberapa waktu yang lalu, dia main ke apartment gue. Seperti biasa, ini adalah rutinitas kami setiap akhir pekan. Dia akan datang dari rumahnya di ujung dunia sana (serius, rumahnya jauh banget!), ke apartment gue, untuk menyeret gue keluar dari tempat tidur. Untuk latihan jalan. Sejak divonis GBS 2 tahun yang lalu, kondisi gue belum pulih sempurna. Gue masih belum lepas dari kursi roda dan walker. Dokter gue sendiri sudah pesimis gue akan bisa kembali normal, tapi tidak dengan dia. Setiap minggu dia akan datang, untuk menyeret gue keluar dari kamar, latihan jalan melatih otot kaki gue yang sudah terlanjur mengecil. Dia datang ketika yang lain memutuskan untuk pergi. Dia singgah ketika yang lain memutuskan untuk pindah. Dan minggu ini juga sama. Dia datang lagi. Dan dengan rasa malas yang tidak terhingga, gue meraih KAFO yang tergeletak di ujung tempat tidur. KAFO (Knee Ankle Foot Orthosis) adalah semacam alat bantu yang membuat kaki kita tetap lurus. Seperti yang digunakan Forrest Gump ketika dia masih kecil. Dengan tertatih-tatih, KAFO terpasang di kaki kiri, dan tangan yang menggenggam erat walker, gue mulai keluar dari kamar. Biasanya, gue akan berjalan mengelilingi apartement. Aktivitas yang terlihat sederhana memang, tapi dengan kondisi kaki seperti gue ini, keliling apartment terasa seperti keliling dunia. Susah! Tapi mau gimana? Hal ini gue terpaksa gue lakukan. Untuk kebaikan gue sendiri. Dan untuknya. Tidak jauh dari pintu kamar, jari gue meraih tombol lift untuk memintanya terbuka. Ding! Dia lalu berjalan masuk duluan lalu menekan tombol agar pintunya tetap terbuka. Menahan agar gue bisa masuk secara perlahan. Di dalam ada beberapa orang lain yang juga ingin turun. Seorang ibu dan anak perempuannya tepat di belakang gue. Dan seorang pemuda dengan pacarnya di sudut paling belakang. Seperti biasa, pandangan orang-orang asing ini sedikit mengganggu gue. Those pity looks. Looking at a man at his prime struggling to walk by himself. Tapi gue sudah terbiasa. Terdengar suara derak perlahan di atas kepala. Pertanda lift ini mulai bergulir turun ke bawah. Lift pun mulai bergerak perlahan. Dan sesampainya di lobby, masalah itu pun muncul. Pintunya tidak mau terbuka! “Coba tekan lagi.” kata gue. “Nggak bisa. Nggak mau dia” Pintunya masih tertutup. “Coba pencet tombol bantuannya” Terdengar bunyi dering telepon di ujung sana. Tapi tidak ada yang mengangkat. “Ini udah mau dekat lebaran. Jangan-jangan udah cuti semua” gumam gue. Keringat gue mulai keluar. Untuk yang kenal gue pasti tau kalau gue claustrophobia alias phobia tempat sempit. Gue merasa sangat tidak nyaman berada di dalam lift. Apalagi dengan kondisi sekarang, kaki lemah, dan berdiri bergantung pada walker. “Coba lagi. Tombol bantuannya” pinta gue. Dia memencet kembali tombol itu. Kembali terdengar dering telepon tetapi masih tidak ada yang mengangkat. “Coba telepon ke lobby” Dia meraih keluar handphonenya, “Nggak ada sinyal.” Oh great. Gue memejamkan mata. Menarik napas panjang, berusaha menghilangkan rasa cemas dan rasa bergejolak di perut gue. Gue mau muntah! “Gpp. Kamu udah ngerasa gak enak ya?” katanya melihat gue. Gue hanya mengangguk sebagai bentuk afirmasi. Dia tau kondisi gue saat ini. “Coba gedor aja pintunya” Dang! Dang! Dang! Tangannya menggedor-gendor pintu lift. Tapi tetap aja, tidak ada yang datang membantu. Udara di dalam lift mulai terasa pengap. Lagi, gue menarik napas panjang. Gue mual! “Ma, mau keluar.” anak kecil di belakang gue merengek ke ibunya. “Iya, itu lagi dibikin ama om dan tante.” kata ibunya menunjuk kami dengan dagu. Gue benar-benar mulai panik. Perut gue terasa diaduk-aduk. Keringat gue mulai menetes ke punggung. Gue mulai gak bisa berpikir jernih. Jika dibiarkan lebih lama lagi, gue pasti akan muntah di sini. “Coba dibuka paksa aja, deh. Mas, cobain yuk ama saya” gue berpaling ke pemuda yang berdiri paling belakang. Pemuda itu beranjak maju ke depan. Berganti posisi dengan dia yang dari tadi di sebelah gue. Dan bersama dengan gue mulai memasukkan jari ke sela-sela pintu lift yang tidak kunjung terbuka. “Paksain mas, mulai terbuka nih.” Dan benar saja, ketika kami paksa pintu lift akhirnya terbuka. Udara dingin menyeruak masuk ke dalam lift. Menghilangkan keringat melalui sela-sela baju. Dan tidak sabar, gue langsung melangkah keluar. Dan rasanya, gue nggak pernah selega itu. *** Pengalaman terkunci di lift itu adalah pengalaman pertama gue. Dan semoga saja menjadi yang terakhir. Perasaan tidak nyaman terkunci dalam ruangan sesempit itu terasa sangat menyiksa untuk seorang claustrophobic seperti gue. Pikiran yang mengeruh, keringat yang mengucur deras, perut yang terasa mau muntah bercampur aduk menjadi satu. Ditambah lagi dengan kondisi kaki lemah yang menopang badan ini. Lalu, apa hubungannya semua cerita ini, Ta? Begini, As long as I remember, I haven’t dropped ‘The L word’. I have not said ‘I Love You’ to her. Because for me, ‘Love’ is a big word. Tapi jika nanti di masa depan gue gue terkunci di dalam lift lagi. Dan gue bisa memilih dengan siapa gue terkunci. I hope she’s still there with me. SHARING IS CARING: * Click to share on Facebook (Opens in new window) * Click to share on Twitter (Opens in new window) * Click to share on LinkedIn (Opens in new window) * Click to email a link to a friend (Opens in new window) * 9 THOUGHTS ON “SEBUAH TULISAN TENTANG DIA.” 1. Fefrine says: June 26, 2018 at 11:17 pm Akhirnya ada tulisan lagi. Ditunggu tulisan2 berikutnya bang. Dan aku pribadi gabakal sampai penasaran sama identitas ceweknya ko hehe 2. dvzrina says: June 27, 2018 at 11:41 am God, selalu manis ya Bang Tirta nih. Ditunggu tulisan2 selanjutnya, Bang! 3. Mira says: July 4, 2018 at 9:24 pm “dan jika nanti di masa depan gue gue terkunci dalam lift lagi. Dan gue bisa memilih dengan siapa gue terkunci, I hope she still there with me” Kalimat yang..terdengar indah sekali ?? 4. Ladolce vita says: July 9, 2018 at 4:36 am Kamu bikin Aku terketuk untuk menulis lagi. Terimakasih untuk inspirasinya 5. Yudhi says: July 13, 2018 at 8:48 pm tadi siang kayak nya gak sengaja ketemuan di lift penvil, anyway yg bareng Lo tadi si “dia” yg diceritain di sini ya, cantik, dan msh inget td blg “makasih mas” pas gw nahan tombol buka lift saat kalian keluar. Perfect couple 6. sabrina says: July 26, 2018 at 12:27 pm “Tapi jika nanti di masa depan gue gue terkunci di dalam lift lagi. Dan gue bisa memilih dengan siapa gue I hope she’s still there with me.” simple but sweet, gue senyum2 sendiri bacanya… dan sering ngecek blog ini apa ada yang baru.. semangat latihan berjalan dan menulis lagi kak Tirta, 7. Atika says: August 2, 2018 at 3:16 pm “Tapi jika nanti di masa depan gue gue terkunci di dalam lift lagi. Dan gue bisa memilih dengan siapa gue . I hope she’s still there with me.” kalimat itu ngingetin gue sama kalimat “if we are a stranger again , dont worry , lets falling in love again” SWEET ! INDEED! 8. dongengdenis says: August 8, 2018 at 9:47 am so sweet :) 9. Pingback: Tiga Puluh Tiga – Romeogadungan.com LEAVE A REPLY Your email address will not be published. Required fields are marked * Comment * Name * Email * Website Δ Custom Search FIND ME ON FACEBOOK TWITTER FEED Tweets by @romeogadungan LANGGANAN VIA E-MAIL Masukkan alamat email anda: Delivered by FeedBurner FOLLOW ME ON TWITTER POSTINGAN TERBARU * Kalimat Paling Sedih * Parkir Di Mana * Tiga Puluh Empat * Tiga Puluh Tiga * Day 5: My Parents POPULAR POSTS * Mencoba Lari Lagi - BajakJKT 2014 * Koreksi Felixsiauw * Mencoba Lari : #BajakJKT * Gue sakit GBS.. * Pengalaman membuat paspor * Auditor itu.. * Tuhan Sedang Bercanda * Cantik itu relatif? Think Again! * Day 1, Kuala Lumpur KOMENTAR TERBARU * Abay on Parkir Di Mana * Fitri on Parkir Di Mana * tazki on Parkir Di Mana * febri on Parkir Di Mana * Icha Yosephine on Parkir Di Mana ARCHIVES Archives Select Month January 2024 May 2022 April 2022 April 2021 September 2020 August 2020 May 2020 April 2020 April 2019 January 2019 June 2018 April 2018 February 2018 January 2018 December 2017 November 2017 October 2017 July 2017 April 2017 February 2017 December 2016 November 2016 October 2016 September 2016 August 2016 June 2016 April 2016 March 2016 February 2016 January 2016 December 2015 October 2015 September 2015 August 2015 July 2015 June 2015 May 2015 April 2015 March 2015 February 2015 January 2015 December 2014 November 2014 October 2014 August 2014 July 2014 June 2014 May 2014 April 2014 March 2014 February 2014 January 2014 December 2013 November 2013 October 2013 September 2013 August 2013 July 2013 June 2013 May 2013 April 2013 March 2013 February 2013 January 2013 December 2012 November 2012 October 2012 September 2012 August 2012 July 2012 June 2012 May 2012 April 2012 March 2012 February 2012 January 2012 December 2011 November 2011 October 2011 September 2011 August 2011 July 2011 June 2011 May 2011 April 2011 March 2011 February 2011 January 2011 December 2010 November 2010 October 2010 September 2010 August 2010 July 2010 June 2010 May 2010 April 2010 March 2010 February 2010 TAGS #BajakJKT Aberdeen Adaptasi kuliah di Aberdeen Adaptasi kuliah di Luar Negeri Adaptasi kuliah di Scotland Aplikasi Karikatur untuk android Beasiswa ke Aberdeen Beasiswa Pemda Aceh ke UK Beasiswa S2 ke luar negeri Biaya Hidup Di Aberdeen Biaya ke Sabang buku lucu. novel gagas media cerita travelling Gita Wirjawan Hidup di Aberdeen Hotel murah di Sabang Jalan-jalan ke Derawan jalan-jalan ke kalimantan kantor auditor kerja di KAP Kuliah di Aberdeen Kuliah di Aberdeen University Liburan ke Derawan memantau kinerja blog meningkatkan kinerja blog Mimpi S2 ke luar negeri Moman Xiangji For Android Moman XIangji untuk iphone Nostalgila Novel Novel GagasMedia Novel komedi Novel komedi GagasMedia Novel Komedi Indonesia Terbaru novel lucu Objek Wisata di Derawan Objek Wisata di Sabang Pemikiran aneh Pengalaman kuliah di Aberdeen University Pengalaman kuliah di UK rahasia pria Sekolah S2 ke eropa tips agar cepat move on Tips patah hati wisata ke Aceh ©2024 Romeogadungan.com | Powered by Superb Themes Menu Romeogadungan.com * Home * Siapa romeogadungan? * Buku Saya * Kontak *