www.mongabay.co.id
Open in
urlscan Pro
2606:4700:10::6814:24e1
Public Scan
Submitted URL: http://www.mongabay.co.id//tag//jambi
Effective URL: https://www.mongabay.co.id/2018/12/27/jambi-bakal-bangun-koridor-gajah/
Submission: On September 19 via api from US — Scanned from DE
Effective URL: https://www.mongabay.co.id/2018/12/27/jambi-bakal-bangun-koridor-gajah/
Submission: On September 19 via api from US — Scanned from DE
Form analysis
1 forms found in the DOMGET https://www.mongabay.co.id
<form class="search" method="get" action="https://www.mongabay.co.id" role="search">
<input class="search-input" type="search" name="s" placeholder="Untuk mencari, ketik dan tekan enter.">
</form>
Text Content
* English * Español (Spanish) * Français (French) * Bahasa Indonesia (Indonesian) * Português (Portuguese) * India * हिंदी (Hindi) * Tentang * Readersblog * Hutan Hujan * Foto * Para Penjaga Hutan * Flora Fauna JAMBI BAKAL BANGUN KORIDOR GAJAH oleh Lili Rambe [Jambi] di 27 December 2018 Konflik gajah dan manusia terus terjadi di Jambi. Jambi, salah satu provinsi di Sumatera, masih cukup besar populasi gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus). Di Kabupaten Tebo, terutama ekosistem Bukit Tigapuluh, diperkirakan sekitar 143 gajah. Dengan makin luas alih fungsi hutan–merupakan habitat gajah–jadi perkebunan dan pemukiman, pertemuan manusia dan satwa ini makin tinggi. Konflik antara manusia dan gajah kadangkala tak terhindarkan. Dari awal 2018-Juni 2018, ada 188 konflik. Guna mengatasi konflik ini, akhirnya pemerintah dan para pihak terdiri dari para pegiat konservasi, swasta dan masyarakat sepakat membangun koridor gajah di ekosistem Bukit Tigapuluh. “Luas untuk koridor gajah sekitar 54.000 hektar,” kata Rahmad Saleh Simbolon, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi. Areal ini terdiri dari konsesi PT Royal Lestari Utama (RLU) atau Lestari Asri Jaya (LAJ) seluas 11.000 hektar, PT. Alam Bukit Tigapuluh (ABT) 35.000 hektar, PT. Wirakarya Sakti seluas 5.000 hektar dan 3.000 hektar di hutan negara. Luasan ini baru alokasi sementara. Rahmad bilang, akan pengecekan di lapangan dan kajian teknis terlebih dahulu hingga lokasi koridor tepat sasaran. Areal ini, katanya, diharapkan cukup jadi wilayah jelajah gajah di kawasan ini. Perawatan intensif dilakukan untuk mengobati gajah liar yang terkena jerat ini. Foto: Forum Konservasi Leuser Untuk mendukung pengelolaan konservasi di luar kawasan konservasi, BKSDA Jambi mendapat dana dari Bank Pembangunan Jerman Rp2,1 miliar bakal kucur 2019. “Model kawasan konservasi untuk gajah tak bisa hanya spot-spot saja, harus membentuk ruang terintegrasi.” Koridor gajah di luar kawasan konservasi ini, katanya, akan dibangun berdasarkan kriteria kawasan ekosistem esensial (KEE). Ia jadi kawasan yang dapat menciptakan konektivitas lansekap hingga kantong populasi saling terhubung. Tujuannya, menjaga proses ekologi alami seperti imigrasi, emigrasi dan kolonisasi lokal. {ada wilayah koridor ini, akan ada kajian untuk menentukan zonasi. “Dengan manajemen pengelolaan kawasan berdasarkan zonasi ini akan memungkinkan fungsi konservasi terwujud dan fungsi produksi koridor dapat terus berlangsung,” katanya. Tantangan terbesar dalam membangun koridor ini, katanya, kawasan koridor itu bekas perambahan. Konsesi perkebunan karet ini mengalokasikan konsesi terdiri dari kawasan konservasi, daerah perlindungan satwa liar, zona penyangga dan sempadan sungai sebagai areal koridor satwa liar. “Sekitar 64% dari luasan koridor satwa liar ini dirambah pendatang,” kata Kurniawan, Wildlife Corridor Area RLU. RLU, katanya, tak bermaksud merelokasi pendatang namun mendorong mereka berpartisipasi dalam skema kemitraaan mengelola kawasan itu. “Sebagai langkah awal akan dilakukan merealisasikan koridor adalah pembuatan masterplan pengelolaan alamiah habitat gajah bersama para pihak yang dimulai tahun depan” kata Rahmad. Dengan membangun koridor gajah, katanya, semua pihak baik swasta, lembaga swadaya masyarakat dan pemerintah daerah ingin merestorasi habitat gajah hingga populasi tersisa dapat diselamatkan. Aspek sosial, ekonomi, teknis dan kebijakan adalah aspek yang harus diperhatikan dalam mengkonservasi habitat gajah. “Dari aspek kebijakan, misal, pemerintah daerah dapat menjalankan peran dalam menyusun aturan tata ruang daerah,”katanya. Aryen Dessy, Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Dinas Kehutanan Jambi mengatakan, akan mendorong komitmen pelaku usaha kehutanan dan non-kehutanan membangun kemitraan khusus wilayah jelajah gajah. Untuk itu, katanya, perlu pendekatan dan sosialisasi pada masyarakat sekitar hutan mengenai satwa dilindungi. Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI) memprediksi, selama 10 tahun terakhir sekitar 700 gajah sumatera mati karena diracun, diburu dan gading diambil. Keterangan foto utama: Bangkai gajah Sumatera tanpa kepala terlihat di areal perkebunan sawit plasma di Desa Tanjung, Kecamatan VII Koto, Kabupaten Tebo, Jambi, Rabu (18/11/24). Gajah jantan ini diduga kuat korban dari perburuan liar untuk mengambil gadingnya. Foto: Andreas Sarwono/FKGI Konflik gajah dan manusia di Jambi, seperti di Kawasan Ekosistem Bukit Tigapuluh, makin parah. Foto: Frankfurt Zoological Society/ Mongabay Indonesia Artikel yang diterbitkan oleh Sapariah Saturi Deforestasi, featured, Hidupan Liar, Hutan Hujan, hutan indonesia, hutan konservasi, hutan lindung, jambi, Kebakaran Hutan, kerusakan lingkungan, Satwa, sumatera * BERDASARKAN TOPIK * BERDASARKAN LOKASI Batubara Burung Deforestasi Dunia Satwa Energi Fitur Hutan Kabut Asap Kelapa Sawit Konservasi Lautan Masyarakat Adat Orangutan Penegakan Hukum Perburuan Liar Perkebunan Perubahan Iklim Polusi Spesies Baru Teknologi Many more topics Afrika Amazon Asia Australia Malaysia Brazil Jambi Riau China Nusa Tenggara Aceh Maluku Indonesia Jakarta Bali Java Papua Kalimantan Sumatera Sulawesi Browse more locations BARU * Anak Orangutan Tapanuli Ditemukan Mati di Batang Toru, Penyebabnya? * Sampah Jadi Tantangan Misi “Pendakian Kelas Dunia” Gunung Rinjani * Protes Bencana Nikel Berujung Kriminalisasi Aktivis Lingkungan, Koalisi Ngadu ke Komnas HAM dan Komnas Perempuan * Resolusi Banda Neira: Satu Dekade Pemerintahan Jokowi dan Presiden Baru * Terobosan Baru, Aplikasi ATTUJUki Permudah Akses Layanan Perikanan di Sulsel December 2018 M T W T F S S 12 3456789 10111213141516 17181920212223 24252627282930 31 « Nov Jan » MISI MONGABAY Mongabay memiliki misi untuk meningkatkan pemahaman publik dunia tentang beragam kekuatan skala global yang dapat merusak sistem kesehatan ekologi Bumi. Mongabay membuat pesan sains dapat diakses oleh publik, sekaligus mengangkat pula suara masyarakat tingkat tapak yang terkena dampak langsung perubahan lingkungan. SOSIAL Facebook Twitter Instagram RSS / XML PARA PENJAGA HUTAN BERITA MONGABAY TERKINI KATEGORI HUTAN * Bayung Gede, Hutan Adat Terbaik di Bali dengan Tradisi Unik Ari-ari Bayi * Menyoal Pengelolaan Gambut Sinar Mas [2] * Tolak Hutan Mangrove jadi Sawit, PN Stabat Vonis Ilham dan Taufik Bersalah More articles LAUT * Resolusi Banda Neira: Satu Dekade Pemerintahan Jokowi dan Presiden Baru * Terobosan Baru, Aplikasi ATTUJUki Permudah Akses Layanan Perikanan di Sulsel * Benarkah Indonesia Alami Kemunduran dalam Tata Kelola Mangrove? More articles FLORA FAUNA * Anak Orangutan Tapanuli Ditemukan Mati di Batang Toru, Penyebabnya? * Hati-hati! Inilah 6 Burung Paling Berbahaya di Dunia, Salah Satunya Kasuari dari Indonesia * Kena Jerat, Harimau Sumatera Ditemukan Mati di Mandailing Natal More articles TRAVEL * Wisata Kali Jompo Jember, Jaga Alam Sekaligus Bantu Ekonomi Masyarakat * Pesona Gili Balu, Wisata Bahari sekaligus Konservasi di Sumbawa Barat * Mungkinkah Prinsip Ekowisata Diterapkan di Gili Tramena? More articles ENERGI * Protes Bencana Nikel Berujung Kriminalisasi Aktivis Lingkungan, Koalisi Ngadu ke Komnas HAM dan Komnas Perempuan * Lingkungan Halmahera Tengah Terus Tergerus Industri Nikel * Pelet Kayu Ilegal dari Gorontalo Ngalir ke Korea Selatan dan Jepang? More articles SOSIAL * Sampah Jadi Tantangan Misi “Pendakian Kelas Dunia” Gunung Rinjani * Mengenang Setahun Tragedi Konflik Agraria Rempang * Konflik Food Estate: Masyarakat Humbang Hasundutan Tuntut Keadilan Tanah Adat More articles URBAN * Perdagangan Hiu Masih Marak Meski Banyak Negara Adopsi Aturan Konservasinya * Gaya Hidup Nol Sampah di Bandung * Permainan Asyik di Piknik Bebas Plastik More articles OPINI * Mengungkap Potensi Minyak Jelantah sebagai Bahan Bakar Rendah Emisi pada Usaha Perikanan Tangkap * Mencari Laba-laba Mata Kecil Jantan Pertama Indonesia di Gua Karst Jonggrangan * Laut dan Pesan Keadilan Iklim Paus Fransiskus More articles POPULAR * Hati-hati! Inilah 6 Burung Paling Berbahaya di Dunia, Salah Satunya Kasuari dari Indonesia * Hiu Babi, Ikan Langka yang Mendengus dari Samudera Atlantik * Apakah Ada Ikan yang Menyusui Anaknya? More articles MONGABAY.CO.ID TENTANG MONGABAY * Hak cipta * Tentang ARTIKEL TERDAHULU December 2018 M T W T F S S 12 3456789 10111213141516 17181920212223 24252627282930 31 « Nov Jan » © 2024 Copyright Mongabay.co.id X