pakarkinerja.com
Open in
urlscan Pro
2a02:4780:6:1194:0:2f70:29d1:3
Public Scan
Submitted URL: http://pakarkinerja.com/
Effective URL: https://pakarkinerja.com/
Submission: On November 08 via manual from KH — Scanned from DE
Effective URL: https://pakarkinerja.com/
Submission: On November 08 via manual from KH — Scanned from DE
Form analysis
1 forms found in the DOMGET https://pakarkinerja.com/
<form role="search" method="get" class="search-form" action="https://pakarkinerja.com/"> <label> <span class="screen-reader-text">Search for:</span> <input type="search" class="search-field" placeholder="Search …" value="" name="s"> </label> <button
type="submit" class="search-submit"><span class="screen-reader-text">Search</span></button></form>
Text Content
Skip to content PAKAR KINERJA SDM Web Terbaik tentang Kinerja SDM Menu * Home * Cara ORDER * Powerful HR Templates * Pengelola SKEMA CONTOH TES ASESMEN KOMPETENSI KARYAWAN YANG UMUM DIGUNAKAN HRD Asesmen kompetensi memiliki peranan penting dalam proses perekrutan karyawan berbakat. Dalam hal ini, HRD perusahaan perlu mempersiapkan skema dan contoh tes asesmen kompetensi guna mencari kandidat bertalenta. Calon kandidat pun harus siap menghadapi tes asesmen selama proses perekrutan. Adapun berbagai bentuk asesmen yang mesti dipersiapkan HRD, dan juga diikuti calon kandidat sebagai persyaratan. Nah, apa saja itu? Simak penjelasannya lebih lanjut! 5 PERTIMBANGAN MELAKSANAKAN TES ASESMEN KOMPETENSI Asesmen kompetensi berguna untuk mengukur perilaku (attitude), keahlian (skill), dan pengetahuan (knowledge) kandidat sesuai dengan kualifikasi perusahaan. Dengan melaksanakan asesmen kompetensi ini juga dapat membantu HRD perusahaan memprioritaskan kinerja karyawannya. Terutama dalam hal-hal yang perlu ditingkatkan lagi agar proses perekrutan lebih terarah dan hasil asesmen pun lebih akurat. Untuk mempermudah proses asesmen ini, berikut 5 pertimbangan melaksanakan tes asesmen kompetensi karyawan perusahaan: Konsistensi HRD perlu menyiapkan contoh tes asesmen kompetensi yang melibatkan konsistensi untuk mencapai hasil yang sesuai dan seimbang. Ini akan meminimalisir ambiguitas dan mendapatkan hasil asesmen yang konsisten. Fokus dan Terarah Asesmen kompetensi yang diproses dengan baik akan menampilkan kandidat dengan skill, knowledge, dan attitude sesuai dengan jabatannya dan tujuan perusahaan. Ini akan memudahkan tim HRD dalam menemukan kesenjangan keterampilan (skills gap) untuk menyesuaikan program pelatihan dan pengembangan untuk mengatasi masalah. Efisiensi Dengan adanya asesmen kompetensi, tugas HRD akan lebih mudah dalam menyaring sejumlah kandidat yang paling cocok untuk jabatan tertentu. Asesmen ini sudah pasti menghemat waktu dan juga biaya selama proses perekrutan berlangsung. Sehingga, HRD dapat memfokuskan keahlian kandidat yang diinginkan yang memiliki kompetensi tinggi untuk jabatan tersebut. Mudah beradaptasi Sebelum HRD perusahaan menerapkan asesmen kompetensi final dalam proses perekrutan, maka mesti mempersiapkan contoh tes asesmen kompetensi terlebih dahulu. Tak hanya itu, contoh tes harus siap beradaptasi dan berubah secara berkala. Sehingga suatu saat nanti akan selaras dengan tujuan perusahaan dan tren industri yang terus berkembang. Skalabilitas Skalabilitas disini berarti kemampuan HRD untuk memulai inovasi strategis dan holistik yang berkelanjutan dan menginspirasi karyawan untuk mencapai tujuan mereka. Inovasi skema tersebut dapat disesuaikan untuk berbagai asesmen kompetensi dalam penerapan evaluasi di berbagai departemen dalam perusahaan. 5 CARA EFEKTIF UJI CONTOH TES ASESMEN KOMPETENSI Ketika melakukan pengujian kompetensi, HRD perusahaan perlu membuat skema karakteristik asesmen dari berbagai kompetensi yang berbeda. Disini HRD dapat melihat setiap kinerja yang unggul ataupun yang buruk. Berikut beberapa cara untuk menguji kompetensi kandidat: Wawancara Berbasis Kompetensi Wawancara adalah suatu asesmen yang paling sering digunakan. Pihak HRD akan menetapkan daftar pertanyaan yang berfokus pada suatu kompetensi. Seperti misalnya membandingkan kinerja kandidat di masa lalu ditandai dengan attitude kinerja kandidat di masa depan. Berikut contoh tes asesmen kompetensi berbasis wawancara yang umum digunakan: * Jelaskan style kepemimpinan kamu dan berikan contoh disaat kamu memimpin? * Bagaimana cara kamu menangani konflik di tempat kerja? * Apa pencapaian terbesar kamu dalam hidup? Kuesioner Berbasis Kompetensi Kuesioner diberikan kepada kandidat berupa daftar pertanyaan standar tentang bidang pekerjaan tertentu. Biasanya kuesioner ini bersifat metris yang mencakup latar belakang kandidat, pengambilan keputusan, aktivitas fisik, lingkungan kerja, dll. Observasi Langsung Observasi langsung dilakukan HRD dengan menyimak atau mendengarkan kandidat saat mereka terlibat dalam beberapa jenis aktivitas. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi ketika kandidat berhasil atau tidaknya menangani berbagai situasi di tempat kerja. HRD akan mencatat perilaku kandidat, serta memberikan semacam umpan balik kepada kandidat. Pusat Asesmen (Assessment Centres) Pusat asesmen adalah simulasi atau evaluasi kandidat berdasarkan wawancara, tes psikologi, dan pekerjaan yang ditugaskan. Simulasi tersebut digunakan untuk mengevaluasi kandidat berdasarkan perilaku yang sesuai dengan kompetensi pekerjaan yang ditawarkan. Berbagai tugas pekerjaan disimulasikan dalam bentuk rangkaian tes yang divalidasi. Asesmen kompetensi ini menilai apakah kandidat selaras dengan kompetensi perusahaan dalam aktivitas yang ditunjukkan. Asesmen Psikometri Penilaian psikometri bertujuan untuk menilai mental dan perilaku karyawan dalam suatu perusahaan termasuk bakat, penalaran, prestasi, dan tes kepribadian. Berikut contoh tes asesmen kompetensi dalam bentuk psikometri: * Tes penalaran numerik * Tes penalaran abstrak * Tes penalaran verbal (pertanyaan benar atau salah) * Tes penalaran induktif * Tes spasial SKEMA UMUM CONTOH TES ASESMEN KOMPETENSI KARYAWAN Contoh Tes Kepribadian: Pilih satu pernyataan yang paling menggambarkan diri kamu, dan satu pernyataan yang paling tidak menggambarkan diri kamu: * Saya suka menganalisis informasi. * Saya seorang negosiator yang efektif. * Saya berusaha untuk berada dalam posisi berkuasa. * Saya selalu merencanakan pengeluaran saya terlebih dahulu. Tes Asesmen Keterampilan Keterampilan umum yang diuji meliputi pengetikan, pengoperasian komputer atau mesin, keterampilan bahasa atau pemrograman, dll. Asesmen tersebut merupakan indikasi mengenai bagaimana seorang kandidat akan menjalankan jabatannya tersebut. Tes Kemampuan Kognitif Biasanya 20-50 pertanyaan pilihan ganda mengukur kemampuan kognitif kandidat dan harus dijawab dalam batas waktu yang ditentukan. Contoh: Jika dua pernyataan pertama benar, apakah pernyataan terakhir benar? Kebanyakan ular berwarna hijau. Kebanyakan ular cepat. Setidaknya satu ular berwarna hijau dan cepat. * Ya * Tidak * Tidak Pasti Contoh Tes Integritas * Apakah kamu orang yang dapat dipercaya? * Apa yang kamu lakukan ketika melakukan kesalahan? * Apa kegagalan terbesar dalam hidup kamu? Bagaimana cara kamu mengatasinya? Tes Kecerdasan Emosional Putri merasa stres dan menjadi sedikit cemas ketika memikirkan semua pekerjaan yang harus dia lakukan. Ketika manajernya membawakannya proyek tambahan, dia merasa ____. 1. a) Kewalahan 2. b) Depresi 3. c) Malu 4. d) Gelisah KESIMPULAN Ada banyak cara agar HRD perusahaan dapat menilai kandidat baru mereka dalam proses perekrutan. Yang terpenting adalah mengadakan asesmen kompetensi kinerja dan mengevaluasi apakah kandidat memiliki skill, knowledge, dan attitude untuk jabatannya. Asesmen kompetensi dapat diukur melalui keterampilan, kognitif, kecerdasan emosional, kepribadian, dll. Maka dari itu, HRD mesti mempersiapkan contoh tes asesmen kompetensi yang efektif sebelum proses perekrutan. Hal ini mempermudah HRD melakukan evaluasi sesuai tujuan perusahaan. Di sisi lain, karyawan memiliki tugas yang jelas untuk mendapatkan efisiensi dan kepuasan kerja yang maksimal. Author Pakar KinerjaPosted on 08/10/202306/10/2023Categories Manajemen SDMTags Manajemen SDM RAHASIA MENGUASAI COMPETENCY-BASED INTERVIEW SKILLS Calon pencari kerja harus menguasai competency-based interview skills karena saat ini, wawancara kerja selalu melibatkan pertanyaan berbasis kompetensi. Hal ini dilakukan karena pemberi kerja menyempurnakan proses rekrutmen. Mereka meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi kandidat terbaik. Popularitas pertanyaan berbasis kompetensi atau competency-based interview menjadi semakin populer dalam wawancara. Meskipun beberapa pertanyaan sering menantang, pertanyaan-pertanyaan tersebut memberikan kesempatan kepada para profesional untuk menekankan pencapaian dan keterampilan berharga mereka pada tahap wawancara. Jika Anda sedang mencari pekerjaan, tentu Anda harus menguasai kemampuan interview berbasis kompetensi. Dengan demikian, Anda memastikan bahwa kemampuan utama Anda dapat menjadi andalan dalam mencari pekerjaan yang Anda minati. CARA MENGUASAI COMPETENCY-BASED INTERVIEW SKILLS 1. Persiapkan Secara Matang Tentu persiapan adalah kunci menghadapi wawancara dimanapun. Pastikan Anda mengidentifikasi contoh target spesifik yang telah Anda lakukan pada pekerjaan sebelumnya. Tentunya, target tersebut sama dengan spesifikasi pekerjaan. Spesifikasi pribadi sekaligus keterampilan utama yang Anda tulis dalam resume adalah indikator terbaik tentang jenis pertanyaan yang akan ditanyakan saat wawancara. Banyak perusahaan ingin Anda memberikan contoh spesifik pekerjaan yang pernah Anda lakukan. Mereka akan menghubungkannya dengan kemampuan Anda untuk mengaplikasikan keterampilan dan pengalaman Anda di pekerjaan baru ini. 2. Persiapkan Jawaban Terstruktur Asah competency-based interview skills Anda karena Anda akan menjawab pertanyaan berbasis kompetensi. Anda harus menyampaikan jawaban secara rinci, jelas dan terstruktur. Kandidat manapun harus mampu berbicara kepada pewawancara melalui contoh yang mereka berikan, menjelaskan proses yang digunakan untuk mengatasi masalah atau mencapai target. Perlu diketahui bahwa peran karyawan profesional memerlukan keterampilan organisasi dan manajemen waktu yang baik. Karena itu, pemilik bisnis memerlukan karyawan atau profesional dengan kemampuan menangani banyak tugas secara efisien dan efektif. Anda harus ingat bahwa hal ini sangat penting sehingga Anda perlu menyiapkan jawaban terstruktur. 3. Perhatikan Instruksi pewawancara Secara Detail Hal penting dalam wawancara berbasis kompetensi adalah membaca petunjuk yang diberikan oleh pewawancara. Saat Anda menjelaskan apa yang mereka inginkan, perhatikan apakah bahasa tubuh atau perilaku pewawancara menghasilkan respons positif. Kandidat terkuat adalah mereka yang dapat menyesuaikan jawaban dan perilaku dengan apa yang dicari oleh pewawancara. Perlu diingat bahwa Anda juga harus menyajikan jawaban dengan cara yang dapat mempengaruhi pewawancara. Ambil isyarat dari tingkat formalitas mereka. Dengan demikian, Anda menunjukkan bahwa Anda memperhatikan situasi serta memposisikan diri untuk dapat menjadi karyawan terbaik dengan cara apa pun yang Anda bisa. 4. Antisipasi Pertanyaan Bagian penting dari proses persiapan lainnya adalah mengantisipasi pertanyaan pewawancara. Jika Anda telah mempertimbangkan kemungkinan pertanyaan berbasis kompetensi sebelumnya, Anda akan lebih siap untuk memberikan jawaban yang bagus. Banyak pertanyaan yang di luar dugaan dan merupakan perkembangan dari pertanyaan umum. Pertanyaan umum berbasis kompetensi saat wawancara biasanya terkait dengan kemampuan Anda bekerja dengan tenggat waktu yang ketat, sambil tetap mengelola beban kerja normal Anda; menjelaskan contoh di mana Anda mengembangkan strategi untuk tetap terorganisir dan memastikan semua pekerjaan Anda selesai di bawah tekanan dan mengatur waktu secara efektif dan memprioritaskan tugas Anda saat Anda mengerjakan banyak proyek. 5. Menjadi Diri Sendiri Kesan terbaik memang menjadi salah satu syarat wawancara. Anda memang harus menunjukkan kompetensi Anda. Tetapi, jangan sampai Anda terlihat berpura-pura. Para pewawancara profesional dapat mengetahui ketika seseorang berusaha terlalu keras untuk memberikan jawaban yang “benar” dibandingkan jawaban yang asli. Berikan jawaban yang relevan, jujur, dan terstruktur. Jawaban tersebut harus menunjukkan pengalaman Anda sekaligus menonjolkan kepribadian Anda. Pengusaha tidak menginginkan jawaban seperti layakknya teks di buku. Mereka ingin melihat cara Anda berinteraksi saat menyajikan informasi. CONTOH COMPETENCY-BASED INTERVIEW Biasanya, pewawancara menggunakan beberapa pendekatan. Pertama-tama, pertanyaan yang paling umum spesifik adalah seperti ini, “Ceritakan momen ketika Anda mencapai suatu tujuan; langkah apa yang Anda ambil?” Setelah Anda menjawab, mereka biasanya langsung memberikan beberapa pertanyaan serupa yang mencakup kompetensi utama. Bagi Anda, mungkin Anda merasa seperti mendapatkan ‘interogasi’ meski dengan tutur kata yang sopan dan lembut. Tetapi, pastikan Anda tetap menjawab secara terstruktur sehingga Anda tetap pada pokok permasalahan. Hal berikutnya adalah model pertanyaan yang lebih umum seperti prestasi yang Anda anggap paling signifikan. Biasanya, nanti akan ada pertanyaan lanjutan setelah Anda menjelaskan beberapa contoh kompetensi dalam jawaban Anda. Anda harus memastikan bahwa jawaban Anda lengkap, namun tidak bertele-tele atau menghabiskan terlalu banyak waktu hanya untuk menjelaskan tugas. RAHASIA MENYUSUN JAWABAN COMPETENCY-BASED INTERVIEW Para pakar human resources menjabarkan cara menyusun jawaban dengan menggunakan metode STAR yaitu: * Situation : Jelaskan situasi atau latar belakang secara singkat * Task: Jelaskan tugas utama atau kegiatan Anda tanpa bertele-tele * Action: Jabarkan tindakan yang telah Anda ambil selama menyelesaikan tugas hingga selesai * Result : Berikan kesimpulan akan hasil yang sudah Anda capai dari tiga poin tersebut diatas. Berikan minimal dua contoh untuk masing-masing poin. Tetapi, apabila Anda tidak dapat menemukan dua contoh, mungkin Anda tidak sesuai dengan pekerjaan yang hendak Anda masuki. Pewawancara yang profesional tentu ingin tahu apa yang telah Anda pelajari dari pengalaman yang sudah Anda alami di perusahaan lama. Secara detail, mereka ingin mencari tahu apakah Anda bisa menyelesaikan masalah secara berbeda di perusahaan yang baru. Tentu saja, persiapan matang harus Anda siapkan. BAGAIMANA MEMPERSIAPKAN COMPETENCY-BASED INTERVIEW? Persiapan tersebut sangatlah sederhana. Pertama-tama, Anda harus memiliki daftar kompetensi untuk pekerjaan yang ingin Anda lamar. Pastikan Anda selalu memperbarui CV minimal dua kali setahun. Kedua, carilah rekan yang Anda anggap cukup kritis. Lalu, berlatihlah wawancara dengannya sehingga Anda dapat menjawab dengan lancar. Hal ini jarang dilakukan banyak orang dimana mereka bisa gugup saat wawancara dan lupa dengan jawaban yang telah dirancang sebelumnya. KESIMPULAN Competency-based interview skills mutlak dimiliki oleh siapa saja yang ingin mendapatkan pekerjaan impian. Tak lupa, Anda harus mengetahui latar belakang perusahaan dimana Anda melamar. Dengan demikian, Anda tahu kompetensi yang mereka anggap penting dalam memajukan perusahaan mereka. Author Pakar KinerjaPosted on 07/10/202306/10/2023Categories Manajemen REKRUTMENTags kompetensi sdm CARA MENYUSUN KOMPETENSI KARYAWAN SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN Pemilik perusahaan harus tahu cara menyusun kompetensi karyawan supaya mereka dapat meningkatkan karier, sekaligus mendukung perkembangan perusahaan. Karyawan yang merasa dihargai di tempat kerja akan memberikan hasil terbaik bagi perusahaan. Salah satu cara yang paling jelas untuk melakukan hal ini adalah dengan memperkuat keahlian mereka. Pemilik perusahaan harus dapat memastikan bahwa mereka mendapatkan motivasi terbaik sehingga mereka dapat lebih termotivasi demi produktivitas dalam menjalankan peran mereka. CARA MENYUSUN KOMPETENSI KARYAWAN Tentu saja kompetensi karyawan harus terus dikembangkan secara kontinyu. Pasalnya, perkembangan teknologi harus membuat mereka terus berkompetisi. Beberapa cara efektif dalam meningkatkan kompetensi karyawan adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan Tujuan yang Jelas Berdasarkan Keahlian Pemilik perusahaan harus dapat menetapkan misi atau tujuan berdasarkan keahlian karyawan. Dengan demikian, mereka dapat memaksimalkan keahlian mereka. Sering kali, para manajer departemen pernah melakukan sosialisasi kepada anggota departemen tentang apa yang ingin mereka capai. Tetapi, saat anggota gagal, mereka mendapatkan sanksi. Karena itulah, harus ada tujuan jelas yang realistis tetapi terkait pengalaman dan minat mereka sehingga karyawan untuk tetap produktif sepanjang tahun. Utamakan juga Key Performance Index untuk melacak progress menuju tujuan tersebut. Setiap manajer department dapat menggunakan KPI untuk mendeteksi apakah ada masalah yang muncul sehingga ada penyelesaian secepatnya. 2. Umpan Balik Secara Real Time Perangkat lunak manajemen tenaga kerja atau workforce management (WFM) memungkinkan manajer untuk umpan balik secara real-time kepada karyawan. Umpan balik tersebut tentang kinerja mereka sebagai upaya memotivasi mereka untuk lebih produktif tanpa memiliki beban. Bahkan manajer juga dapat menambahkan reward ke dalam proses ini supaya tiap anggota tim dapat berkompetisi secara sehat. Penggunaan perangkat lunak juga mengurangi tugas administrasi sehingga menghemat waktu dan biaya. Analisis real-time membuat setiap anggota tim termotivasi oleh tujuan yang sama. Perangkat lunak WFM juga menghilangkan perlakuan istimewa atau subjektif dari atasan ke bawahan. Hal ini memberikan motivasi kepada karyawan bahwa jika mereka bekerja keras, prestasi mereka akan diakui. 3. Beri Ruang Untuk Berkembang Seringkali, pekerjaan menimbulkan rasa stres saat pekerjaan tersebut dilakukan karyawan yang tidak menguasainya. Kekurangan karyawan dapat menyebabkan banyak masalah karena adanya tambahan uang lembur atau tugas lain yang tidak terselesaikan karena karyawan melakukan double-task. Caranya adalah memberi ruang untuk berkembang kepada setiap karyawan. Pengelolaan karyawan yang benar dan efektif mengurangi risiko dan kerugian yang disebabkan oleh kekurangan staf. Hal ini memungkinkan karyawan untuk fokus pada tuntutan peran mereka, menyenangkan pelanggan, dan bekerja seproduktif mungkin. Tidak adanya tekanan karena harus bekerja melebihi jam kerja juga akan meningkatkan semangat kerja sehingga karyawan tidak ragu untuk menjadi lebih produktif. 4. Mengikuti Teknologi Terkini Saat ini, perangkat bisnis berkembang lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Pelatihan untuk karyawan dalam mengoperasikan perangkat terkini sangat penting sebagai cara menyusun kompetensi karyawan. Semua karyawan dan manajer harus meluangkan waktu mengembangkan keahlian dalam teknologi terkini. Jika semua anggota tim bekerja secara efisien melalui teknologi terkini, tidak akan ada yang menghambat proses pekerjaan. Selain itu, teknologi terkini dapat menghasilkan ide bisnis baru yang mungkin dianggap sulit. Berinvestasi dalam pelatihan teknologi akan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengasah keterampilan mereka. Perusahaan pun dapat menghemat waktu dan dana. 5. Pengembangan Leadership atau Kepemimpinan Cara yang efektif untuk mengembangkan skill karyawan yang berbakat adalah memberikan tanggung jawab yang lebih besar. Dengan demikian, mereka punya motivasi dalam meningkatkan karir dan jabatan. Kepemimpinan merupakan tanggung jawab yang menuntut waktu dan pikiran dimana karyawan akan tertantang memaksimalkan kemampuan. Tentunya, manajer harus membekali mereka dengan pelatihan dan perangkat yang diperlukan agar berhasil saat mempromosikan karyawan bertalenta. Hal ini mencakup program pelatihan formal serta pembinaan dan pendampingan di tempat kerja dengan teknologi terkini. Tak kalah penting adalah kesempatan kepada karyawan untuk belajar dari kesalahan mereka. Mengapa demikian? Seorang pemimpin harus memiliki kebebasan untuk membuat keputusan dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Dengan demikian, mereka dapat mengembangkan gaya kepemimpinan mereka sendiri untuk memaksimalkan peran baru. 6. Konsistensi Tidak mudah mempertahankan konsistensi, terutama dalam memberikan pelatihan kepada tim. Banyak manajer mengira bahwa mereka cukup merekrut kandidat dengan keterampilan bagus serta kualifikasi memadai. Padahal, manajer perlu memastikan bahwa ada tingkat pelatihan yang konsisten untuk semua karyawan. Staf, terutama staf baru, harus konsisten mengikuti program pelatihan yang sama dengan level berbeda. Dengan demikian, kinerja mereka sesuai dengan pedoman dan ekspektasi perusahaan. Pelatihan yang konsisten juga dapat mengidentifikasi asumsi yang salah tentang proses menyelesaikan pekerjaan. Tidak hanya itu, pelatihan konsisten dapat dan menghentikan kebiasaan buruk yang sudah dilakukan dari perusahaan sebelumnya. 7. Pemberdayaan Karyawan Manajer harus memahami pemberdayaan karyawan. Caranya dengan melatih, memotivasi, dan menghilangkan hambatan menuju kesuksesan. Tetapi, penerapannya harus bervariasi antar individu karena mereka memiliki bakat berbeda. Tetapi, pemberdayaan karyawan harus dilengkapi dengan perangkat dan pelatihan yang mereka perlukan untuk menjadi produktif dan sukses. Karyawan akan mendapatkan otonomi lebih besar dalam peran mereka. Dengan dukungan tersebut, mereka berpotensi untuk membangun keahlian mereka. Pelatihan keterampilan juga proses pemberdayaan karyawan melalui metode pengembangan bakat. Manajer harus dapat melakukannya secara tepat supaya hasilnya efektif. Pelatihan keterampilan haruslah kreatif, relevan, dan menyenangkan. Salah satu kunci dari pelatihan keterampilan yang efektif adalah memastikan bahwa pelatihan tersebut sesuai dengan dengan masing-masing departemen. Pelatihan khusus tidak dapat menjadi diberlakukan secara universal karena hanya akan membuang waktu. 8. Suasana Kerja yang Mendukung Suasana yang mendukung di tempat kerja sangatlah penting meski kerap kali diremehkan. Ruang yang tertata rapi, fasilitas mendukung, dan juga suasana pertemanan yang bagus akan membuat karyawan betah. Perlu juga adanya kegiatan outing yang dapat meningkatkan keakraban antar karyawan sehingga kerjasama tim lebih kuat. KESIMPULAN Cara menyusun kompetensi karyawan tersebut diatas sangatlah efektif untuk meningkatkan produktivitas. Produktivitas karyawan secara maksimal tidak hanya akan menguntungkan perusahaan, tetapi juga memberi nilai lebih kepada karyawan. Mereka tidak hanya merasa punya nilai, tetapi juga berkesempatan mengembangkan potensi mereka. Author Pakar KinerjaPosted on 06/10/202305/10/2023Categories Manajemen KINERJATags Kinerja, Kompetensi PENTINGNYA ASESMEN KOMPETENSI UNTUK PROMOSI JABATAN KARYAWAN PERUSAHAAN Perusahaan yang mampu memberikan promosi jabatan kepada karyawannya adalah hal yang istimewa. Para karyawan akan merasa dihargai atas kerja keras mereka. Peran HRD dalam hal ini harus memiliki gambaran yang jelas mengenai kinerja dan penilaian setiap karyawannya. Pelaksanaan asesmen kompetensi untuk promosi jabatan akan membantu HRD dalam memperjelas kinerja dan penilaian calon kandidatnya. APA ITU ASESMEN KOMPETENSI? Promosi jabatan adalah sebuah aspek untuk menunjukkan pertumbuhan karyawan dan kemajuan karirnya. Proses promosi ini sebaiknya dilaksanakan dengan maksimal agar dapat memotivasi karyawan dan meningkatkan kinerjanya. Supaya tidak salah memilih calon kandidat, maka asesmen kompetensi untuk promosi jabatan perlu dilakukan. Jadi, apa itu asesmen kompetensi? Setiap HRD perusahaan, sebaiknya memastikan bahwa para karyawannya sangat kompeten dan terampil agar selaras dengan tujuan perusahaan. Maka dari itu, asesmen kompetensi adalah sebuah landasan HRD perusahaan dalam mengidentifikasi dan mengukur keterampilan, pengetahuan, dan perilaku karyawannya. Sehingga memungkinkan HRD membuat keputusan yang tepat mengenai pelatihan, pengembangan bakat, dan proses promosi jabatan. Asesmen kompetensi ini memberikan pemahaman yang jelas tentang kemampuan karyawan dan area yang perlu mereka tingkatkan. Untuk itu, akan memungkinkan HRD membuat keputusan dalam pemilihan manajemen kandidat yang tepat. Pada dasarnya sangat penting juga untuk menilai potensi kepemimpinan karyawan yang akan naik jabatan. Karena nantinya mereka perlu memiliki kemampuan untuk memotivasi, melimpahkan tugas, dan berkomunikasi secara efektif dengan anggota timnya. Oleh karena itu, asesmen kompetensi untuk promosi jabatan karyawan mempermudah mengidentifikasi mereka yang memiliki potensi yang lebih unggul. Sehingga hasil asesmen tersebut menciptakan analisa aktivitas dan pencapaian kinerja calon kandidat. Analisa ini juga membantu pihak HRD meminimalisir hambatan dan memecahkan masalah. PENTINGNYA ASESMEN KOMPETENSI UNTUK PROMOSI JABATAN Salah satu pedoman penting dalam proses promosi jabatan karyawan adalah penilaian kinerja. Untuk itu, asesmen kompetensi untuk promosi jabatan sangat penting bagi HRD karena berfungsi sebagai strategi manajemen talenta yang efektif. Berikut beberapa faktor penting asesmen kompetensi dalam HRD perusahaan: Meningkatkan kinerja karyawan Asesmen ini dapat memberikan penilaian yang tepat dalam memahami kemampuan karyawan dan area yang perlu mereka tingkatkan. Ini akan mengarah pada peningkatan kinerja karyawan dan kepuasan kerja. Mengidentifikasi kesenjangan keterampilan (skill gap) Asesmen kompetensi membantu HRD mengidentifikasi kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki dan yang dibutuhkan oleh karyawan. Informasi ini sangat berharga untuk merancang program pelatihan dan pengembangan promosi jabatan. Mendorong efektivitas perusahaan Dengan asesmen kompetensi karyawan yang selaras dengan tujuan perusahaan, HRD dapat mendorong efektivitas, produktivitas, dan daya saing karyawannya. Memaksimalkan perekrutan dan penyeleksian Melaksanakan asesmen kompetensi dalam proses perekrutan memungkinkan HRD memilih kandidat yang tepat. Sehingga, dapat meningkatkan kesesuaian kinerja karyawan dan mengurangi perputaran karyawan. Membuat perencanaan training yang optimal Asesmen kompetensi membantu dalam mengidentifikasi karyawan berpotensi besar. Sehingga, HRD dapat memfasilitasi perencanaan training yang efektif dan pengembangan kepemimpinan. 3 JENIS KOMPETENSI YANG UMUM DALAM ASESMEN Kompetensi adalah keterampilan dan atribut penting yang diperlukan agar karyawan dapat bekerja secara efektif dalam jabatan barunya. Berikut 3 jenis kompetensi yang paling sering digunakan dalam asesmen kompetensi untuk promosi jabatan: Kompetensi Fungsional Kompetensi fungsional merupakan keterampilan dan pengetahuan khusus diperlukan dalam perusahaan. Hal ini berhubungan langsung dengan tanggung jawab pekerjaan, mencakup: * Rekrutmen dan Seleksi— Keahlian dalam mencari talenta terbaik, serta melakukan wawancara dan penilaian. * Hubungan Karyawan— Keterampilan dalam mengelola konflik karyawan dan keterlibatan karyawan. * Pelatihan dan Pengembangan— Keahlian dalam merancang dan menyampaikan program pelatihan yang efektif untuk meningkatkan keterampilan karyawan. KOMPETENSI POKOK Kompetensi pokok adalah keterampilan dan karakteristik dasar seorang karyawan. Hal ini selaras dengan nilai dan budaya perusahaan, seperti: * Komunikasi— Kemampuan menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif. * Pemecahan Masalah— Menganalisis situasi dan menemukan solusi praktis. * Kerja tim— Berkolaborasi dengan tim untuk mencapai tujuan dan hasil bersama. Kompetensi Perilaku Kompetensi perilaku mengacu pada karakteristik pribadi yang mempengaruhi tindakan dan perilaku karyawan ditempat kerja. Hal ini memainkan peran penting dalam menentukan kesesuaian karyawan dengan budaya perusahaan, meliputi: * Kepemimpinan— Kemampuan untuk menginspirasi dan membimbing orang lain. * Kemampuan beradaptasi— Menerima perubahan dan bersikap fleksibel dalam kebutuhan bisnis yang terus berkembang. * Kecerdasan Emosional— Memahami dan mengelola emosi, serta berinteraksi secara efektif dengan orang lain. 5 METODE ASESMEN KOMPETENSI UNTUK PROMOSI JABATAN KARYAWAN Melaksanakan asesmen kompetensi berperan penting untuk mengevaluasi keterampilan dan kemampuan karyawan. 5 metode yang umum digunakan untuk tujuan asesmen ini, yaitu: Asesmen Diri Karyawan mengevaluasi kompetensi dirinya berdasarkan tingkat kemahiran untuk kepentingan promosi jabatan. Pendekatan ini membantu karyawan mengambil kepemilikan atas perkembangan mereka. Asesmen Manajer Manajer menilai kompetensi anggota timnya dengan mengamati kinerja sehari-hari mereka. Asesmen Sesama Dalam asesmen sesama, rekan kerja mengevaluasi kompetensi satu sama lain, membina lingkungan kerja yang kolaboratif dan mendukung. Wawancara Perilaku Wawancara perilaku melibatkan kandidat dalam memberikan contoh nyata tentang situasi mereka pada kompetensi tertentu. Hal ini sebagai indikator kinerja masa depan. Umpan Balik 360-Derajat Umpan balik 360-derajat melibatkan pengumpulan umpan balik dari berbagai sumber. Termasuk diantaranya pemimpin atau manajer, dan rekan kerja dalam memberikan pandangan holistik tentang kompetensi kandidat. KESIMPULAN Setiap HRD perusahaan membutuhkan alat ukur kinerja karyawan yang handal dan valid. Pelaksanaan asesmen kompetensi untuk promosi jabatan akan membantu mereka mencapai tujuan mereka. Ada alasan lain mengapa memiliki proses penilaian promosi jabatan yang autentik itu penting. Hal ini memberikan gambaran yang jelas bagi karyawan yang menunjukkan kemajuan dalam kinerjanya. Sehingga nantinya akan cocok untuk menempati jabatan yang baru. HRD perusahaan yang menghargai kompetensi karyawannya, akan membentuk masa depan perusahaan yang lebih cerah. Asesmen kompetensi tersebut harus mengukur kinerja karyawan dalam melaksanakan tugasnya dalam jabatannya yang baru nanti. Ini menunjukkan seberapa efektif kinerja seorang karyawan dalam bidang tanggung jawabnya dalam mencapai tujuan perusahaan. Asesmen kompetensi ini menciptakan kesempatan berharga untuk menganalisis aktivitas dan pencapaian dalam pekerjaan. Analisis seperti ini membantu HRD menghilangkan hambatan dan memecahkan masalah. Selain itu, asesmen ini memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengevaluasi diri mereka sendiri. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan mereka. Promosi jabatan ini membuka jalan bagi mereka untuk maju dalam perusahaannya. Author Pakar KinerjaPosted on 05/10/2023Categories Manajemen KINERJA KENALI KELEBIHAN DAN KEKURANGAN AI DI INDUSTRI HR Tidak banyak orang mengenal kelebihan dan kekurangan AI di industri HR atau human resources. Human resources yang juga dikenal dengan sumber daya manusia adalah salah satu department inti dalam perusahaan. AI atau Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan x machine learning sudah menjadi kebutuhan perusahaan termasuk dalam departemen ini. Kecerdasan buatan menganalisis data dalam jumlah besar untuk menghasilkan respons dan informasi yang sangat mirip dengan manusia. Tetapi AI melakukannya lebih cepat dan akurat, termasuk dunia SDM. Kecerdasan buatan di departemen ini menjadi bahan pembicaraan hangat. Kelebihan dan Kekurangan AI di Industri HR Bagaimanapun juga, teknologi ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus diperhitungkan oleh perusahaan yang ingin mengaplikasikannya untuk departemen HR. 85% perusahaan telah mengaplikasikan AI untuk keperluan perusahaan, mulai dari mengidentifikasi kelayakan kandidat atau mendeteksi keahliannya. AI dapat melakukannya tanpa penilaian subjektif layaknya manusia dengan kemampuan untuk mempersingkat proses rekrutmen. Kelebihan AI untuk kebutuhan departemen SDM adalah: 1. Proses Rekrutmen Singkat dan Sederhana Biasanya, proses rekrutmen menggunakan platform wawancara video atau chatbots. Proses rekrutmen menggunakan aplikasi dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya dengan merampingkan proses rekrutmen manual. AI dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemilihan kandidat dengan mengumpulkan data mereka dan menganalisisnya. Contoh konkretnya adalah semua kandidat menjawab pertanyaan melalui chatbots sebelum wawancara sebenarnya dimulai. Dengan demikian, kandidat yang tidak sesuai kebutuhan perusahaan tidak perlu melanjutkan wawancara. AI dapat menyisihkan kandidat yang tidak sesuai kebutuhan perusahaan sehingga memungkinkan perekrut untuk fokus pada kandidat yang lebih berkualitas. 2. Berkurangnya Subjektivitas Subjektivitas manusia dalam proses rekrutmen adalah penyebab utama dalam kegagalan merekrut talenta terbaik. Seringkali, beberapa kandidat terpilih hanya berdasarkan usia, jenis kelamin, ras, penampilan, dan lainnya, bukan hanya berdasarkan keterampilan dan pengalaman mereka. AI memecahkan masalah ini dengan mudah karena karakternya yang independen, objektif dan tidak memiliki bias terhadap kandidat terkait dengan stereotip apa pun. Teknologi semacam itu menganalisis kompetensi berdasarkan pada pengetahuan dan keahlian kandidat sepenuhnya. 3. Mendeteksi Pengalaman Kandidat Secara Akurat Teknologi AI dalam bentuk chatbot atau asisten virtual dapat meningkatkan mendeteksi pengalaman kandidat secara akurat. Rekrutmen manual tidak dapat mencermati pengalaman setiap kandidat karena staf SDM masih disibukkan dengan banyaknya tugas lain selain rekrutmen. Tidak hanya itu, teknologi AI memungkinkan kandidat berinteraksi dengan perusahaan secara langsung dan mengenal deskripsi pekerjaan dengan cepat. 4. Mengurangi Beban Pekerjaan SDM AI memungkinkan staf departemen SDM Anda untuk fokus pada tugas lain selain rekrutmen. Dengan demikian, departemen ini bisa lebih produktif. Aspek bisnis yang perlu mendapat perhatian seperti seperti training, peningkatan kenyamanan lingkungan kerja, dan sebagainya dapat ditingkatkan sementara AI menangani proses rekrutmen. AI juga berpotensi membantu proyek yang membutuhkan pengetahuan lebih intensif , seperti pengembangan konten pelatihan. Beberapa perusahaan besar menggunakan alat AI generatif dalam mengembangkan skrip produksi untuk video pelatihan terkait etika dan kepatuhan. AI juga dapat melakukan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian. Pasalnya, staf HRD bisa melakukan kesalahan saat memasukkan data. Faktor seperti kelelahan tidak dapat memengaruhi kinerja AI seperti halnya manusia. AI dapat melakukan -tugas yang dapat direplikasi. Kekurangan AI untuk Departemen SDM Intinya, kelebihan AI dapat mengurangi waktu dan anggaran SDM untuk proses rekrutmen. Anggaran perusahaan berkurang dan staf SDM juga dapat lebih fokus. Namun tentunya ada kekurangan dari sistem kecerdasan buatan. Kekurangan tersebut adalah: 1. Ketergantungan pada Kata Kunci Sistem kerja AI terlalu bergantung pada kata kunci tertentu. Sistem rekrutmen menggunakan kata kunci tertentu saat memindai lamaran dimana pencarian tersebut berdasar kata dan frasa untuk memilih kandidat sesuai dengan posisi. Hal ini membuat banyak kandidat mengenali sistem kerja AI sehingga kandidat menggunakan kata kunci ini dalam aplikasi mereka, meski sebenarnya peran mereka tidak sesuai dengan lowongan tersebut. 2. Kurangnya Keterlibatan Manusia Pada dasarnya, proses rekrutmen masih membutuhkan tenaga manusia. Terkadang, melihat lamaran melalui sudut AI saja tidak cukup menentukan apakah seorang kandidat sesuai untuk pekerjaan yang ada. Perusahaan mungkin mengejar tujuan khusus dimana robot tidak akan selalu dapat mengikuti tujuan ini saat mencari kandidat yang tepat Staf HRD biasanya lulusan jurusan psikologi yang dapat membaca karakter dari hasil wawancara. Namun, hal ini tentunya tidak dapat dilakukan AI. Pasalnya, AI hanya mengartikan beberapa frase sesuai program saja. Sedangkan hasil penilaian manusia bisa menilai karakter dari wawancara dan hasil psikotes. 3. Hasil Kurang Sesuai AI memang sangat membantu kinerja manusia meskipun masih jauh dari sempurna. Tidak semua hasil teknologi AI sepenuhnya akurat. Terlebih, AI tidak dapat benar-benar diandalkan karena alat yang menggunakan teknologi ini seringkali tidak memperhitungkan beberapa faktor yang mungkin mengakibatkan kesalahan interpretasi dari aplikasi kandidat. 4. Butuh SDM dengan Kemampuan Khusus Teknologi AI terkadang terlalu canggih sehingga tidak semua staf HRD dapat mengoperasikannya. Penerapan teknologi kecerdasan buatan di departemen SDM membutuhkan profesional. Disinilah tantangan perusahaan yang harus dapat dipahami perusahaan dimana staf HRD harus terampil dalam mengoperasikan perangkat yang mengaplikasikan AI untuk rekrutmen. 5. Penerapan Tidak Maksimal Sama halnya dengan poin sebelumnya dimana tidak semua staf departemen SDM belum siap untuk meningkatkan keterampilan mereka. Tidak semua perusahaan merasa penerapan AI ke dalam alur kerja mereka. Segala jenis perubahan besar membutuhkan banyak perhatian karena tidak semua sumber daya tersedia di semua perusahaan. Teknologi AI membutuhkan perangkat yang tidak murah. Biasanya, perusahaan kecil lebih banyak mengandalkan staf untuk mengerjakan berbagai tugas. Mereka belum berpikir bahwa AI merupakan investasi awal yang menguntungkan. Investasi di awal cukup besar dimana mungkin perusahaan belum siap dengan anggaran dan sumber daya manusia. AI mendeteksi pola—tetapi pola bukanlah segalanya. AI dapat memproses data dalam jumlah besar dan mendeteksi pola dalam hitungan detik. Namun, itu tidak dapat secara efektif mengukur antusiasme, kemauan untuk belajar, kecerdasan sosial dan emosional yang sebenarnya, serta keterampilan dan atribut lain yang sangat (dan semakin) berharga dalam budaya tempat kerja kolaboratif yang sehat. Kesimpulan Kelebihan dan kekurangan AI di industri HR tentunya harus menjadi pertimbangan perusahaan. Dalam satu dekade mendatang, AI dapat mengambil alih begitu banyak aspek kehidupan, bukan hanya di departemen SDM. Perusahaan harus siap dengan kemungkinan ini. Algoritma dan regulasi seputar AI terus berubah. Penggunaan kecerdasan buatan berkembang pesat. Hal ini membutuhkan staf yang dapat mengawasi sekaligus mengatur operasional AI. Terkadang, teknologi AI berpotensi melakukan pelanggaran privasi dan hak karyawan tanpa disadari. Namun, AI masih memiliki kelebihan dimana AI masih dapat menggantikan tugas karyawan. Biasanya, AI generatif dapat membuat pengumuman internal untuk pendistribusian secara rutin ke semua saluran komunikasi dalam perusahaan. Author Pakar KinerjaPosted on 19/08/202321/09/2023Categories HR TOOLS & TEMPLATESTags SDM BAGAIMANA CARA ADMINISTRASI KARYAWAN DENGAN AI MEMPERMUDAH BIDANG MANAJEMEN SDM? Masa modern membuat HRD dapat bekerja secara efisien dalam mengelola SDM dengan bantuan AI. Kecerdasan buatan tersebut dimanfaatkan HRD dalam bentuk software maupun aplikasi. Ada banyak sekali software dan aplikasi ini yang bisa di download melalui Google Play Store maupun App Store. Bagi Anda yang hendak memanfaatkan software ini perlu memahami sekilas cara administrasi karyawan dengan AI. Dijamin pengelolaan akan jauh lebih cepat daripada menggunakan metode manual. 1. Memudahkan Pengajuan Cuti dan Pengaturan Shift Setiap perusahaan yang telah menggunakan AI software HRD mendapatkan kemudahan setiap karyawan ingin mengajukan cuti. Bagian HRD akan langsung mengetahui siapa saja yang hendak mengajukan cuti di hari yang sama. Hal ini akan sangat berdampak pada pengaturan shift kerja juga. Bagaimanapun Perusahaan harus tetap melaksanakan aktivitasnya meskipun ada karyawan cuti sehingga tetap harus ada karyawan yang masuk kantor. Artinya tidak boleh ada karyawan dalam jumlah banyak yang mengajukan cuti di hari yang sama karena dapat mengganggu aktivitas pencapaian target perusahaan. Dengan bantuan AI software, memungkinkan HRD mengetahui lebih cepat berapa orang yang ingin cuti di hari tertentu. Para HRD tidak lagi perlu mencocokkan secara manual yang memakan lebih banyak waktu dan ada kemungkinan error besar. Error dalam mengatur shift bisa sangat berakibat fatal terhadap kelancaran aktivitas bisnis. Terlebih lagi perusahaan harus mencapai target tahunan untuk bisa berkompetisi dengan perusahaan serupa lainnya. Cara administrasi karyawan dengan AI yang satu ini sangat berpengaruh baik terhadap produktivitas setiap karyawan, tidak hanya HRD. Terlebih lagi komunikasi antara karyawan dengan HRD setiap kali ingin cuti dapat dilangsungkan melalui software tersebut. Tidak lagi harus mengajukan secara manual dengan jalan tatap muka karena ada kemungkinan HRD atau karyawan punya jadwal yang berbeda. Alhasil karyawan hanya perlu mengajukan melalui computer atau smartphone. Kemudian HRD akan menganalisa sesuai shift dahulu terhadap pengajuan cuti. Selanjutnya HRD dapat membalas surat pengajuan cuti karyawan melalui software tadi juga. Sisanya karyawan akan segera mengetahui persetujuan cuti secara real time dari HRD. Hasil persetujuan cuti juga akan tersimpan dalam record cloud. Hal ini jauh lebih menghemat space dibandingkan HRD harus menyimpan berbagai surat dan catatan mengenai pengajuan cuti dari banyak karyawan. Potensi mengalami kehilangan catatan juga lebih kecil ketika data disimpan ke dalam cloud. 2. Memudahkan Absensi Harian Setiap Karyawan Mayoritas karyawan dari generasi1980-an mengetahui sistem absensi manual dengan mencatat di buku. Namun cara ini punya kelemahan fatal berupa titip absensi. Karyawan yang datang dahulu dapat memalsukan kehadiran temannya yang belum datang. Apapun alasannya keterlambatan dan ketidakdatangan akan mempengaruhi performa perusahaan. Alhasil metode yang lebih mutakhir dikembangkan untuk mengatasi kelemahan tersebut. Salah satu metode yang dimaksud adalah pengisian daftar absensi dengan bantuan AI. Karyawan yang melakukan absensi akan dicek lokasinya melalui software atau aplikasi. Alhasil HRD dapat mengetahui apakah karyawan tersebut hadir tepat waktu atau tidak dengan melihat berdasarkan lokasi ketika karyawan mengisi daftar kehadiran. Karyawan yang terlambat masuk kantor akan mengalami pemotongan gaji. Apabila ada karyawan yang hobi terlambat masuk kantor, maka pihak HRD dapat memberikan surat peringatan. Hal ini diharapkan membuat karyawan hadir ke kantor lebih disiplin karena akan berdampak pada performa perusahaan. Terlebih lagi instalasi software AI di bagian ini meminimalisir maintenance alat kehadiran, seperti absensi dengan sidik jari. Perusahaan tidak lagi perlu melakukan maintenance terhadap alat pendeteksian sidik jari yang sering kali rusak akibat goresan maupun sensor kurang peka dalam mendeteksi sidik jari. Dana yang tadinya digunakan untuk maintenance alat tersebut dapat dialihkan untuk kegiatan lain yang lebih berguna terhadap perkembangan perusahaan. Tidak heran cara administrasi karyawan dengan AI banyak dipelajari dan diterapkan oleh perusahaan modern. Solusi daftar kehadiran dengan bantuan AI ini muncul sejak seluruh dunia mengalami pandemic dan mengharuskan karyawan bekerja darimana saja. Faktanya solusi ini merupakan suatu terobosan mutakhir yang mampu menyelesaikan masalah absensi di banyak negara. 3. Membantu Sistem Penggajian dan Pembagian THR Salah satu tugas berat dari HRD berhubungan dengan penggajian karyawan. Gaji karyawan tidak hanya berupa gaji pokok tetapi juga berhubungan dengan absensi, tunjangan, dan juga reward. Apabila ada karyawan yang terlambat masuk kantor maka akan berdampak pada potong gaji. Padahal merekap absensi karyawan bukan hal mudah, terlebih lagi untuk perusahaan yang punya karyawan lebih dari ratusan. Kesalahan perhitungan gaji dapat berujung pada protes dari karyawan terkait. Guna menghindari masalah tersebut, para HRD sebaiknya menggunakan AI. Software administrasi karyawan berbasis AI dapat dengan mudah melacak kehadiran setiap karyawan secara lebih akurat. Akurasi perhitungan daftar hadir akan membuat perhitungan gaji per bulan menjadi lebih akurat juga. Potensi kesalahan hitung yang lebih kecil akan sangat mempengaruhi kondisi damai di kantor HRD. Tidak hanya terhindar dari potensi kesalahan hitung absensi, tetapi HRD juga dapat menghindari kesalahan pemberian reward terhadap karyawan. Walaupun memang sistem reward antara perusahaan satu dengan lainnya berbeda, hal ini tetap harus diberikan kepada karyawan yang tepat. Diharapkan pemberian reward tersebut dapat memacu kinerja karyawan lain agar berprestasi juga. Kemudian mengenai pembagian tunjangan kepada karyawan, biasanya disesuaikan dnegan kebijakan masing-masing perusahaan. Variabel ini juga bisa saja menyebabkan kesalahan pemberian gaji ketika perhitungannya dilakukan secara manual. Namun kesalahan pemberian tunjangan dapat ditekan dengan bantuan AI. Kecerdasan buatan mampu menghitung dengan lebih akurat berdasarkan nama, jabatan, dan factor lainnya terkait pemberian tunjangan. Hal ini sangat meringkas pekerjaaan para HRD ketika harus menghitung pemberian gaji para karyawan. Terlebih lagi masalah gaji merupakan hal yang sensitive terhadap seluruh karyawan. Cara administrasi karyawan dengan AI ini merupakan solusi ketika HRD perlu menambahkan penggajian dengan THR setahun sekali. HRD tidak perlu lagi menghitung manual untuk pemberian THR yang hanya dilakukan setahun sekali kepada para karyawan. Perhitungan pembagian THR akan dilakukan secara otomatis oleh sistem AI sehingga potensi kesalahan perhitungan juga lebih kecil. Berdasarkan pembahasan di atas, kita dapat memahami bahwa AI di bagian HRD cukup penting. Terlebih lagi HRD punya peran penting berkaitan pengelolaan karyawan di suatu perusahaan. AI dapat membantu HRD hal pemantauan pengajuan cuti, pengaturan shift, perhitungan kehadiran karyawan, dan juga penggajian. Keseluruhan task tersebut berpotensi memiliki error ketika dilakukan secara manual, tetapi berbeda saat menggunakan AI. Kemungkinan terjadi error sangat kecil ketika para HRD sudah mengaplikasikan sistem AI ini. Namun perlu dipahami bahwa setiap aplikasi maupun software ini masih terus dilakukan pengembangan oleh developer masing-masing. Sebaiknya para HRD juga selalu update terhadap software maupun aplikasi tersebut setiap muncul versi terbaru. Pembaharuan terhadap aplikasi atau software tersebut diharapkan mampu mengatasi bug yang terjadi di versi sebelumnya. Author Pakar KinerjaPosted on 19/08/2023Categories Manajemen SDM1 Comment on Bagaimana Cara Administrasi Karyawan dengan AI Mempermudah Bidang Manajemen SDM? PENGARUH AI DI INDUSTRI DALAM MANAJEMEN SDM BERKONTRIBUSI UNTUK KEMAJUAN PERUSAHAAN Tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh AI di industri dalam manajemen SDM sangat besar. Mengintegrasikan kecerdasan buatan atau artificial intelligence dalam sumber daya manusia dapat meningkatkan perekrutan, ulasan kinerja, keterlibatan karyawan, pengembangan bakat, dan banyak tugas lain. Artificial Intelligence (AI) mengacu pada pengembangan sistem komputer yang dapat melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia. Tugas ini termasuk kemampuan seperti belajar, penalaran, pemecahan masalah, dan pemahaman bahasa alami. Misalnya seorang manajer SDM dapat menggunakan software yang mengaplikasikan AI yang banyak tersedia di internet. Software untuk HR merupakan bagian dari strategi akuisisi bakat. Caranya adalah dengan proses otomatisasi proses rekrutmen. Seleksi otomatis dapat mempersingkat waktu dan sumber daya yang terkuras untuk mewawancarai kandidat. Terlebih jika kandidat tidak memenuhi syarat untuk posisi yang dibutuhkan dalam perusahaan mereka. PENGARUH AI DI INDUSTRI DALAM MANAJEMEN SDM Kecerdasan buatan atau AI mencakup beberapa jenis teknologi meski sebelumnya banyak yang meremehkan. AI juga sering diaplikasikan untuk manajemen sumber daya manusia untuk membantu keputusan tentang perekrutan, retensi, dan pengembangan karyawan. Bahkan, AI juga dapat digunakan untuk melakukan otomatisasi tugas-tugas seperti penggajian dan serta allowances. Menarik untuk disimak bahwa pembuatan kebijakan, kontrak, deskripsi pekerjaan, pertanyaan wawancara, dan sebagainya juga dapat menggunakan AI. Tidak hanya itu, AI juga dapat mengantisipasi dan merencanakan hasil menggunakan analitik prediktif dan pembelajaran mesin. Departemen HRD pun dapat meluangkan waktu untuk pekerjaan SDM penting lainnya seperti mengelola hubungan karyawan atau merekrut anggota tim baru. APAKAH AI MENGUNTUNGKAN SDM? Tidak hanya itu, teknologi AI dapat mengurangi bias karena dapat meningkatkan analisis dan pengambilan keputusan secara objektif. Tetapi, memang ada keterbatasan dalam sistem AI dibandingkan dengan tenaga manusia. Tidak semua pekerjaan dalam HRD dapat dilakukan AI sepenuhnya. Namun demikian, AI tetap dapat meningkatkan tugas SDM dalam keseharian. Pekerjaan menjadi lebih efisien dan efektif. Banyak solusi yang dihasilkan oleh AI dapat meringankan beban kerja dari staf SDM. Tidak hanya itu, pengalaman karyawan juga meningkat secara keseluruhan. Hal ini tentunya dapat mendorong produktivitas karyawan sehingga perusahaan dapat lebih cepat berkembang. AI dapat dimanfaatkan untuk berbagai tugas di departemen sumber daya manusia yaitu: 1. REKRUTMEN Teknologi AI dapat membantu perusahaan dalam menemukan talenta yang akurat. Caranya adalah dengan menganalisis resume serta mencocokkannya dengan deskripsi pekerjaan. Beberapa perangkat dapat melakukan seleksi resume untuk departemen HR, tetapi juga akan menggunakan data yang dihasilkan untuk mengumpulkan daftar kandidat ideal yang diambil dari sumber online, seperti Linkedin misalnya. Bahkan, teknologi AI memungkinkan HRD untuk menulis email kepada kandidat. Dengan demikian, kandidat mengenal perusahaan lebih lanjut. AI juga dapat melakukan proses evaluasi. Proses tersebut bisa melalui wawancara video untuk penilaian kepribadian dan sebagainya. Proses rekrutmen seperti ini tidak hanya menghemat waktu kerja, tetapi juga memastikan bahwa tidak ada kandidat potensial yang diabaikan karena human error. 2. TINJAUAN KINERJA KARYAWAN Perusahaan besar kini melakukan tinjauan kinerja untuk karyawan melalui aplikasi berbasis AI. Caranya adalah dengan melacak dan menganalisis data kinerja karyawan selama setahun. Sistem ini mempertimbangkan faktor-faktor penting seperti tugas yang diselesaikan, keterlibatan proyek, dan umpan balik dari rekan sesama tim. Saat akhir tahun, tim HRD menerima laporan komprehensif yang menyoroti semua aspek yang diperhitungkan. Selain itu, tim HRD dapat mendeteksi area yang mengalami peningkatan sekaligus kemajuan setiap anggota tim selama waktu peninjauan. Proses menghilangkan dugaan yang sehingga penilaian lebih objektif dan adil untuk setiap tim. 3. INISIATIF KETERLIBATAN KARYAWAN Tim SDM sering kesulitan mengukur keterlibatan karyawan secara akurat. Alat survey berbasis AI dapat melakukan otomatisasi untuk proses ini. Misalnya, staf HRD dapat memberikan survei otomatis meski singkat dan menarik. Dengan demikian, ada umpan balik yang jujur dan dari karyawan dimana hasilnya dianalisis oleh AI juga. Hasilnya adalah staf HRD dapat mengidentifikasi tren dan bidang yang menjadi perhatian. Dengan demikian tim SDM mendapat wawasan yang mereka butuhkan dalam peningkatan kepuasan dan keterlibatan karyawan. 4. PENGEMBANGAN DAN PELATIHAN AI juga dapat mempersonalisasi pengembangan dan pelatihan untuk karyawan secara khusus. Platform AI dapat menganalisis keterampilan serta ambisi karir setiap karyawan. AI merekomendasikan kursus pelatihan, webinar, atau lokakarya khusus, berdasarkan peran dan tujuan karyawan. Karyawan akan menghargai pendekatan secara personalisasi ini sehingga mereka termotivasi untuk terlibat dalam pengembangan karirnya secara aktif. 5. PERENCANAAN TENAGA KERJA Tim eksekutif dalam departemen HRD yang bertugas melihat ulasan kinerja dapat mencari celah dan peluang. Dengan demikian, tim dapat menyusun rencana perekrutan tahun depan. Software berbasis AI dapat memprediksi peran mana yang mungkin perlu diisi di tahun depan. Caranya adalah dengan menganalisis data seperti keterampilan tenaga kerja saat ini, tren industri, dan rencana pertumbuhan perusahaan. Perencanaan ini memastikan bahwa selama proses tidak ada karyawan yang terlewatkan dalam evaluasi. AI dapat mendeteksi pengembangan bakat di era yang sangat kompetitif ini. Terlebih, staf SDM juga lebih fokus pada tugas yang lebih kompleks. 6. ASISTEN VIRTUAL DAN CHATBOT Salah satu pengaruh AI di industri dalam manajemen SDM adalah chatbot yang berfungsi sebagai asisten SDM selama 24 jam. Karyawan dapat mengajukan pertanyaan kepada chatbot tentang kebijakan cuti, tunjangan, dan lainnya. Hal ini memungkinkan tim SDM untuk fokus pada tugas-tugas strategis, sementara karyawan mendapatkan jawaban instan atas pertanyaan mereka. Bisa jadi, di era mendatang, AI bisa dapat merekrut sekaligus memecat karyawan. Tidak hanya itu, AI juga dapat serta melakukan tugas yang lebih kompleks, seperti menjawab pertanyaan karyawan terkait SDM dengan lebih detail dan spesifik. Terlepas dari manfaatnya, beberapa risiko juga terlibat saat menggabungkan AI dalam SDM, seperti keterbatasan alat AI dan seberapa rentannya terhadap cyber attack. 7. ORIENTASI KARYAWAN AI dapat mengembangkan dan mengotomatisasi perekrutan karyawan baru dengan melakukan verifikasi dokumen karyawan, melakukan pelatihan induksi, serta menangani tugas administratif seperti memberikan ID dan akses ke hardware dan software perusahaan Onboarding atau orientasi adalah bagian penting dari SDM. AI dapat mempermudah prosesnya secara lebih personal. Chatbots bertenaga AI dapat memandu karyawan baru melalui proses orientasi, menjawab pertanyaan dan memberikan informasi dan petunjuk. AI juga dapat membantu proses personalisasi dari orientasi. Caranya adalah menganalisis data pada setiap karyawan, seperti keterampilan dan preferensi mereka. Dengan demikian, staf HRD dapat menyesuaikan pelatihan mereka. Memang, perlu adanya investasi yang tidak murah untuk aplikasi ini ini meskipun hasilnya juga tidak mengecewakan. MEMANFAATKAN KEUNTUNGAN AI Tentu saja manajemen SDM harus dapat memanfaatkan AI dalam berbagai aspek. Pengaruh AI di industri dalam manajemen SDM telah banyak mengubah kinerja dari departemen ini, terutama di perusahaan besar. Kemajuan dalam teknologi kecerdasan buatan telah mengubah departemen SDM untuk memanfaatkan pembelajaran mesin dan algoritma dalam merampingkan pekerjaan mereka. Author Pakar KinerjaPosted on 18/08/202319/08/2023Categories Manajemen SDMTags SDM POSTS NAVIGATION Page 1 Page 2 … Page 29 Next page CATEGORIES * HR TOOLS & TEMPLATES * Manajemen KARIR * Manajemen KINERJA * Manajemen REKRUTMEN * Manajemen REMUNERASI * Manajemen SDM * Pelatihan dan Pengembangan RECENT POSTS * Skema Contoh Tes Asesmen Kompetensi Karyawan Yang Umum Digunakan HRD * Rahasia Menguasai Competency-Based Interview Skills * Cara Menyusun Kompetensi Karyawan Secara Efektif dan Efisien * Pentingnya Asesmen Kompetensi untuk Promosi Jabatan Karyawan Perusahaan * Kenali Kelebihan dan Kekurangan AI di Industri HR Search for: Search HR POWERFUL TOOLS * Home * Cara ORDER * Powerful HR Templates * Pengelola Pakar Kinerja SDM Proudly powered by WordPress