swarafakta.my.id Open in urlscan Pro
3.124.100.143  Public Scan

URL: https://swarafakta.my.id/berita/oposisi-bakal-kembali-ajukan-upaya-pemakzulan-presiden-korsel-ef648/
Submission: On December 09 via manual from ID — Scanned from DE

Form analysis 1 forms found in the DOM

GET https://google.com/search

<form class="widget-search__form" role="search" method="get" action="https://google.com/search"><input class="widget-search__field" type="search" placeholder="Cari…" name="q" aria-label="Cari…">
  <input class="widget-search__submit" type="submit" value="Search">
  <input type="hidden" name="sitesearch" value="https://swarafakta.my.id/">
</form>

Text Content

SwaraFakta - Baca berita terbaru hari ini
Terbaru & Terpercaya
Menu
 * BERANDA
 * NASIONAL
 * DAERAH
 * HUKUM
 * POLITIK
 * EKONOMI
 * TAGS
 * TENTANG KAMI

*** Postingan Terbaru *** Jusuf Kalla Ditunjuk Lagi Jadi Ketua Umum Palang Merah
Indonesia | Kemensos Beri Rehabilitasi Sosial Anak yang Bunuh Ayah dan Nenek di
Lebak Bulus | Raih 53,54 persen Suara, Sudewo-Risma Unggul pada Pilkada Pati |
Sidang Tuntutan Harvey Moeis Digelar Hari Ini, Sandra Dewi Pantau dari Rumah | 9
Fakta di Suriah: Rezim 24 Tahun Tumbang, Presiden Menghilang | Kemenlu: KBRI
Damaskus Aman meski Terdampak Serangan | Jajal Sirkuit Mandalika, Wamenekraf
Irene Umar: Mantap tapi Kurang Kencang |


OPOSISI BAKAL KEMBALI AJUKAN UPAYA PEMAKZULAN PRESIDEN KORSEL

Desember 08, 2024 (17 jam yang lalu)
Berita-Indo

Partai oposisi utama Korea Selatan (Korsel) mengaku akan mencoba lagi upaya
memakzulkan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol. Upaya pemakzulan sebelumnya telah
gagal karena partai berkuasa menolak pemungutan suara (voting).

Dilansir AFP, Minggu (8/12/2024), polisi telah menangkap mantan Menteri
Pertahanan yang bertanggung jawab atas operasi darurat militer dan Menteri Dalam
Negeri telah mengundurkan diri. Mereka dan Yoon sedang diselidiki atas tuduhan
pemberontakan.

Yoon berhasil menghindari pemakzulan. Partai-partai oposisi mengusulkan mosi
pemakzulan, yang membutuhkan 200 suara dari 300 anggota parlemen untuk
meloloskannya, tetapi boikot hampir total oleh Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang
menaungi Yoon menyebabkan mosi tersebut gagal.

Lee Jae-myung, pemimpin oposisi utama Partai Demokrat (DP), mengatakan mereka
akan mencoba lagi pemakzulan pada 14 Desember.

"Yoon, pelaku utama di balik pemberontakan dan kudeta militer yang menghancurkan
tatanan konstitusional Korea Selatan, harus segera mengundurkan diri atau
dimakzulkan tanpa penundaan," kata Lee.

"Pada tanggal 14 Desember, Partai Demokrat kami akan memakzulkan Yoon atas nama
rakyat," sambungnya.

Sebagai imbalan atas pemblokiran pemakzulan, Partai Kekuatan Rakyat mengatakan
mereka telah ‘secara efektif memperoleh janji dari Yoon untuk mengundurkan
diri’.

"Bahkan sebelum presiden mengundurkan diri, dia tidak akan mencampuri urusan
negara, termasuk urusan luar negeri," kata pemimpin PPP Han Dong-hoon pada hari
Minggu setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Han Duck-soo.

"Ini akan meminimalkan kebingungan bagi Korea Selatan dan rakyatnya,
menyelesaikan situasi politik secara stabil dan memulihkan demokrasi liberal",
kata Han.

Namun Lee dan juru bicara Majelis Nasional Woo Won-shik yang sama-sama dari
partai oposisi bersikeras darurat militer yang sempat diterapkan merupakan
tindakan ilegal. Dia mengatakan Yoon telah melakukan pelanggaran konstitusi.

"Bagi perdana menteri dan partai yang berkuasa untuk bersama-sama menjalankan
kewenangan presidensial, yang tidak diberikan kepada mereka oleh siapa pun,
tanpa berpartisipasi dalam proses konstitusional untuk menangani darurat militer
yang tidak konstitusional, merupakan pelanggaran yang jelas terhadap
konstitusi," kata Woo.

"Kekuasaan presiden bukanlah milik pribadi Presiden Yoon Suk Yeol Bukankah ini
kudeta lain yang menghancurkan tatanan konstitusional?" sambungnya.

Yoon telah muncul dan meminta maaf atas ‘kecemasan dan ketidaknyamanan’ yang
disebabkan oleh deklarasi darurat militer pada Selasa (3/12) malam. Namun, dia
tidak mengundurkan diri dengan mengatakan bahwa dia akan menyerahkan nasibnya
kepada partainya.

Simak juga video Parlemen Korsel Ajukan Mosi Pemakzulan Presiden Seusai Darurat
Militer Gagal

[Gambas Video 20detik]

Sumber

 * korea selatan
 * darurat militer korsel

Tentang Fahmi Nazar
Saya adalah penulis blog biasa yang tertarik dengan berita terkini
« Sebelumnya

Evaluasi Kinerja DPR, Formappi Soroti Data Kehadiran Anggota DPR dalam Rapat

Selanjutnya »

Cak Lontong Sebut Aksi Walk Out Tim RK-Suswono Tak Pengaruhi Hasil Pilkada
Jakarta


LAINNYA


ANCAMAN HUKUMAN MATI BAGI PRESIDEN KORSEL ATAS DAKWAAN PEMBERONTAKAN

(2 hari yang lalu)


RIBUAN WARGA KORSEL UNJUK RASA TUNTUT PRESIDEN YOON MUNDUR

(4 hari yang lalu)


PRESIDEN KORSEL UMUMKAN DARURAT MILITER DICABUT USAI DITOLAK PARLEMEN

(5 hari yang lalu)


PARTAI BERKUASA SERUKAN PRESIDEN KORSEL DICOPOT: BISA BAHAYAKAN RAKYAT!

(2 hari yang lalu)


5 BERITA TERPOPULER INTERNASIONAL HARI INI

(3 hari yang lalu)


PARTAI BERKUASA BOIKOT VOTING PEMAKZULAN, BAGAIMANA NASIB PRESIDEN KORSEL?

(1 hari yang lalu)

Please enable JavaScript to view the comments powered by Disqus.

POSTINGAN TERBARU

 * Jusuf Kalla Ditunjuk Lagi Jadi Ketua Umum Palang Merah Indonesia
   (3 jam yang lalu)
 * Kemensos Beri Rehabilitasi Sosial Anak yang Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak
   Bulus
   (3 jam yang lalu)
 * Raih 53,54 persen Suara, Sudewo-Risma Unggul pada Pilkada Pati
   (3 jam yang lalu)
 * Sidang Tuntutan Harvey Moeis Digelar Hari Ini, Sandra Dewi Pantau dari Rumah
   (3 jam yang lalu)
 * 9 Fakta di Suriah: Rezim 24 Tahun Tumbang, Presiden Menghilang
   (3 jam yang lalu)
 * Kemenlu: KBRI Damaskus Aman meski Terdampak Serangan
   (3 jam yang lalu)
 * Jajal Sirkuit Mandalika, Wamenekraf Irene Umar: Mantap tapi Kurang Kencang
   (3 jam yang lalu)

SOSMED

Facebook (SwaraFakta)
Tiktok (@swarafakta_news)
X/Twitter (@swarafakta_news)
Instagram (@swarafakta_news)
LinkedIn
Telegram
© 2024 SwaraFakta - Baca berita terbaru hari ini. Berita terbaru & terpercaya